Selasa 21 Nov 2023 15:53 WIB

Fenomena Anak Muda di AS Mendadak Banyak yang Mendalami Alquran dan Kesimpulan TikTok

Kalangan muda di AS membaca Alquran untuk memahami perlawanan Muslim Palestina.

TikTok belakangan menjadi aplikasi yang banyak menayangkan konten perlawanan muslim Palestina di Gaza. (ilustrasi)
Foto:

Dalam beberapa pekan terakhir, TikTok berada dalam tekanan kalangan Partai Republik di AS setelah media sosial itu mengalami lonjakan konten pro-Palestina menyusul operasi pengeboman IDF terhadap Gaza sebagai respons dari serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober. Politisi dari kalangan Partai Republika secara terang-terangan menuduh TikTok dengan sengaja mempromosikan konten-konten dengan tujuan "mencuci otak anak muda Amerika" agar mendukung Hamas.

Namun, menurut keterangan pers TikTok pada awal pekan lalu menyatakan, meledaknya konten-konten pro-Palestina bukan karena algoritma, melainkan para remaja di AS memang saat ini mendukung Palestina. “Perubahan sikap anak muda yang mendukung Palestina terjadi jauh sebelum adanya TikTok," demikian rilis TikTok.

"Dukungan untuk Israel (dibandingkan dengan simpati kepada Palestina) telah menurun di antara anak-anak muda Amerika sejak lama. Ini adalah bukti dengan melihat data polling Gallup terhadap milenial sejak 2010, jauh sebelum TikTok ada."

Data yang ditautkan dengan keterangan pers TikTok menyatakan bahwa simpati terhadap Israel solid di kalangan generasi lebih tua di AS, tapi di kalangan milenal terbelah imbang, dengan angka 42 persen lebih simpati kepada Palestina dan 40 persen simpati kepada Israel. Adapun untuk gen Z, TikTok mengakui data yang ditampilkan polling sedikit.

“Terlalu sedikit anggota gen Z (18-22 tahun) dalam laporan polling terakhir, namun data terbatas itu menyiratkan pandangan (gen Z) yang sama dengan milenial."

Rilis TikTok juga menyatakan, menghitung jumlah video yang berasosiasi dengan tagar juga tidak cukup secara konteks dalam memahami TikTok. Contohnya, meski tagar #standwithIsrael memiliki lebih sedikit video dibandingkan dengan #freePalestine, tagar yang pertama memiliki 68 persen view per video di AS.

TikTok menambahkan, tagar #freePalestine lebih dulu ada dibandingkan #standwithIsrael. “Beberapa tagar baru muncul (contoh #standwithIsrael) sementara tagar yang lain lebih dulu hadir (#freePalestine). Mayoritas video dengan tagar #standwithIsrael baru diunggah dalam 30 hari terakhir di AS."

TikTok lewat rilisnya juga mengatakan, mereka secara cepat dengan serentak merespons konten yang terkait dengan perang Israel-Hamas. Hasilnya, sebanyak 925 ribu video yang tidak sesuai dengan kaidah komunitas di-take down oleh TikTok.

photo
Rahasia Masjid Al Aqsa - (Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement