Selasa 21 Nov 2023 07:57 WIB

Survei Denny JA: Ada 3 Segmen Kelompok yang Kena 'Gibran Effect '

Dalam survei Denny JA, ada tiga segmen kelompok yang terkena 'Gibran Effect'.

Rep: Eva Rianti/ Red: Bilal Ramadhan
Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka. Dalam survei Denny JA, ada tiga segmen kelompok yang terkena 'Gibran Effect'.
Foto: Republika/ Febryan A
Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka. Dalam survei Denny JA, ada tiga segmen kelompok yang terkena 'Gibran Effect'.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di angka lebih dari 40 persen, menurut survei terbaru LSI Denny JA. Unggulnya paslon tersebut di antaranya lantaran adanya efek Gibran atau 'Gibran effect' sebagai pasangan Prabowo. 

Hasil survei LSI Denny JA terbaru menunjukkan paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memperoleh angka elektabilitas tertinggi yakni 40,3 persen, disusul Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebesad 28,6 persen. Kemudian paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN' di angka 20,3 persen. Survei itu dilakukan pada 6-13 November 2023 terhadap 1.200 responden. 

Baca Juga

Peneliti LSI Denny JA, Adjie Al Faraby, menjelaskan bahwa Gibran Effect berdampak cukup kuat pada tingkat elektabilitas paslon Prabowo-Gibran. Arti dari Gibran effect yakni dampak bergabungnya Gibran sebagai cawapres Prabowo setelah deklarasi dan pascapenetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

"Masuknya Gibran sebagai cawapres mampu menguatkan paslon Prabowo-Gibran di segmen-segmen pemilih tertentu. Paling tidak ada tiga segmen yang kami lihat ada tren kenaikan setelah Prabowo deklarasi Gibran sebagai cawapres dan pascapenetapan oleh KPU," kata Adjie saat merilis survei terbaru bertajuk '90 Hari Menjelang Pilpres: yang Terjungkal dan yang Meroket' di Kantor LSI Denny JA, Jakarta Timur, Senin (20/11/2023). 

Segmen pertama yang terkena Gibran effect adalah wilayah Jawa Tengah. Hal itu dibuktikan dengan data yang menunjukkan adanya kenaikan elektabilitas paslon tersebut dari Oktober 2023 ke November 2023. 

"Secara teritori per wilayah, khususnya di Jawa Tengah, di survei Oktober 2023 saat itu Prabowo-Gibran 10,7 persen dukungannya di Jawa Tengah, kalah telak dari Ganjar-Mahfud. Namun pascadeklarasi dan pascapenetapan angkanya cenderung naik dari 10,7 persen ke 24,6 persen. Ada kenaikan elektabilitas Prabowo-Gibran di Jawa Tengah," jelasnya.

Segmen kedua yakni pemilih dari kalangan generasi milenial. Kehadiran Gibran yang merupakan satu-satunya generasi milenial di jajaran capres-cawapres Pilpres 2024 dinilai mampu mendongkrak elektabilitas paslon Koalisi Indonesia Maju dengan menarik generasi milenial. 

"Kelompok kedua yang mengalami kenaikan adalah di generasi milenial, dari 36,9 persen di Oktober 2023 naik ke 38,5 persen di November 2023. Jadi ada sentimen positif masuknya Gibran sebagai cawapres terhadap elektabilitas paslon," ujar Adjie. 

Adapun segmen ketiga yang terkena Gibran effect adalah para pemilih yang puas dengan kinerja Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi. Gibran sendiri diketahui merupakan putra sulung Jokowi yang memang didukung oleh sosok RI 1 dan simpatisannya. 

"Dari data Oktober 2023, mereka yang puas terhadap Jokowi 37,9 persen yang memilih Prabowo Gibran, naik di November 2023 menjadi 42,4 persen," kata dia. 

Secara keseluruhan, data menunjukkan kenaikan dari segmen wilayah Jawa Tengah terbilang tinggi yakni 19,9 persen. Dari segmen generasi milenial mengalami kenaikan 1,6 persen, dan segmen kepuasan terhadap kinerja Jokowi meningkat 4,5 persen. 

"Jadi ada tiga kelompok pemilih yang terkena Gibran effect ya. Pertama, Jawa Tengah sebagai teritori populasi pemilih terpadat ketiga di Indonesi, kemudian kelompok generasi milenial, dan ketiga adalah yang puas terhadap kinerja Jokowi," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement