REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengajak semua pihak agar menjadikan peringatan Hari Anak se Dunia 2023 sebagai momentum upaya perlindungan anak dalam penyelenggaraan pemilihan umum yang ramah anak pada 2024.
"Hari Anak Sedunia kita jadikan momentum negara hadir dalam hal perlindungan anak dalam penyelenggaraan Pemilu 2024," kata Menteri Bintang Puspayoga dalam acara peringatan Hari Anak Sedunia 2023 di Jakarta, Senin (20/11/2023).
Bintang Puspayoga menuturkan Hari Anak Sedunia diperingati dengan memberikan ruang bagi anak-anak untuk berekspresi dalam pemanfaatan waktu luang-nya serta berkreasi melalui berbagai wahana belajar yang menyenangkan.
Peringatan Hari Anak Sedunia kali ini bersamaan dengan kemeriahan politik jelang pesta demokrasi 2024.
Untuk itu, pihaknya menandatangani Surat Edaran Bersama (SEB) antara KemenPPPA, Kemendagri, Bawaslu, KPU, dan KPAI mengenai penyelenggaraan Pemilu tahun 2024 yang ramah anak.
Tujuan SEB ini untuk melindungi dan memenuhi hak anak dengan tidak mengeksploitasi anak, serta memberikan pendidikan politik, dan keterbukaan akses informasi bagi pemilih pemula di bawah 18 tahun.
"Ini adalah bentuk negara hadir untuk melindungi kalian, anak-anak Indonesia dengan menciptakan demokrasi, Pemilu yang ramah anak," katanya.
Dia menambahkan pemenuhan hak anak adalah tanggung jawab bersama yang tidak bisa dilakukan salah satu pihak saja.
Untuk itu, sinergi dan kolaborasi semua pihak terkait harus terus dibangun dalam upaya pemenuhan hak dan perlindungan anak.
Baca juga: Kaum Kristen akan Bantu Muslim Lawan Dajjal Israel dan Sekutunya? Ini Isyarat Alkitab
"Pemenuhan hak anak harus dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, lembaga masyarakat, termasuk media. Wujud sinergi dan kolaborasi lintas sektoral itu kita wujudkan hari ini, bersama-sama seluruh stakeholder merayakan Hari Anak Sedunia," katanya.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah, Deputy Representative UNICEF Jean Lokenga, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi, mitra-mitra pembangunan di bidang anak, dan pemerhati anak.