Senin 20 Nov 2023 02:42 WIB

Dinasti Nusantara-Pemangku Adat Buton Eratkan Silaturahmi dan Satukan Hati untuk Ganjar

Para lembaga adat kerajaan menyepakati sejumlah hal.

Kelompok relawan Dinasti Nusantara terdiri dari para raja, sultan, ratu, dan tokoh adat di Indonesia melakukan anjangsana ke Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara untuk menemui pemangku adat, tokoh masyarakat, pelaku seni dan budayawan.
Foto: Dok. Web
Kelompok relawan Dinasti Nusantara terdiri dari para raja, sultan, ratu, dan tokoh adat di Indonesia melakukan anjangsana ke Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara untuk menemui pemangku adat, tokoh masyarakat, pelaku seni dan budayawan.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BUTON -- Kelompok relawan Dinasti Nusantara terdiri dari para raja, sultan, ratu, dan tokoh adat di Indonesia melakukan anjangsana ke Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara untuk menemui pemangku adat, tokoh masyarakat, pelaku seni dan budayawan.

Acara bertajuk "Silaturahmi Dinasti Nusantara Sulawesi Tenggara" diadakan di Desa Wasuemba, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton. 

Baca Juga

Suasana hangat menyelimuti pertemuan tersebut, apalagi ditambah dengan penampilan tarian tradisional khas Buton Selatan yakni "badeda".

Pada kegiatan silaturrahmi ini turut hadir Penggagas dan Pendiri Dinasti Nusantara Sri Paduka KGPAA Mangku Alam II dari Yogyakarta, Koordinator Nasional Dinasti Nusantara KPH Andi Bau Malik Barammamase Karaenta Tukajannangngang Satrio Sasmito dari Kerajaan Gowa Sulawesi Selatan, Sekjen Dinasti Nusantara Tengku Maliana Zufrine dari Kerajaan Negeri Padang Deli Sumatera Utara, dan YM Wa Ode KRAyT Endang Puspa Kirana dari Kerajaan Kali Susu.

Kemudian YM La Pina Parabela Wasuemba (lembaga adat kerajaan) beserta perangkatnya, YM Ilyas Juru Tulis Wasuemba (lembaga adat kerajaan), YM La Ode Mustafa dari Kerajaan Kuli Susu, YM Siti Wasuemba (lembaga adat kerajaan).

Lalu ada YM La Ode Abdul Harlin Lakina Kondowa dari Kerajaan Kondowa, YM Kaharno Wakil dari Kerajaan Kondowa, YM Nurdin Juru Tulis dari Kerajaan Kondowa, YM La Ode Baharudin Bendahara dari Kerajaan Kondowa, La Ode Abd.Hamid Waci dari Kerajaan Kondowa.

Kemudian YM La Pina Parabela Wasuemba (lembaga adat kerajaan) mengatakan usai bersilaturahmi dan berdiskusi bersama, akhirnya pemangku adat, tokoh masyarakat, pelaku seni dan budayawan Kesultanan Buton sepakat menyatukan hati untuk mendukung Ganjar.

Tekad tersebut semakin menguat karena dilatarbelakangi oleh rekam jejak Ganjar Pranowo yang berpihak pada nilai-nilai kebudayaan dan masyarakat adat.

"Kegiatan hari ini antara lain Pak Ganjar jadi calon presiden, dan Pak Ganjar itu kan mendukung semua raja-raja, sunan nusantara, semua para petuah-petuah di raja seluruh Indonesia diperhatikan jadi kita dukung Pak Ganjar," kata YM Lapina, seperti dinukil pada Ahad (19/11/2023). 

Dalam pertemuan itu pula, dukungan kepada Ganjar Pranowo dinyatakan melalui penandatanganan surat pernyataan dan spanduk.

Menurut dia, Ganjar merepresentasikan seorang pemimpin yang merakyat, mendengarkan aspirasi, berdialog, serta menjawab keresahan bagi siapa saja termasuk para pemangku adat.

Sosok seperti ini, lanjut dia, dinilai sangat tepat untuk memimpin Indonesia di masa mendatang. YM Lapina optimistis sikap memegang teguh prinsip untuk tetap mempertahankan NKRI yang berdasar Pancasila akan membawa dampak Kesejahteraan bagi bangsa.

"Karena beliau itu sangat peka dengan (keresahan) masyarakat-masyarakat adat. Kita dari masyarakat adat mendukung suara untuk Pak Ganjar, karena Pak Ganjar memperhatikan para raja-raja seluruh Nusantara, dia (Ganjar juga) ramah, dan merakyat," kata YM Lapina. 

Sebagai informasi, Penggagas dan pendiri Dinasti Nusantara Sri Paduka KGPAA Mangku Alam II dari Yogyakarta beserta rombongan rencananya bakal menghadiri Waseumba Happy And Nice Festival Buton. 

Adapun Ganjar selalu menekankan pentingnya peran para seniman dan budayawan bagi bangsa. "Saya minta para seniman dan budayawan membantu saya. Saya minta dibuatkan strategi kebudayaan agar kita sebagai bangsa betul-betul punya kepribadian dalam kebudayaan," kata Ganjar, demikian dilansir dari Antara

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement