Kamis 16 Nov 2023 18:42 WIB

El Nino Pengaruhi Intensitas Hujan, BMKG: Potensi Bencana Hidrometeorologi Masih Tinggi

El Nino dapat mempengaruhi penurunan intensitas hujan pada musim hujan.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Reiny Dwinanda
Sejumlah kendaraan melewati genangan air di Jalan Raya Tanjung Barat, Jakarta, Kamis (27/4/2023). Buruknya kualitas drainase membuat jalan tersebut kerap digenangi air saat hujan deras turun sehingga membuat arus lalu lintas tersendat.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah kendaraan melewati genangan air di Jalan Raya Tanjung Barat, Jakarta, Kamis (27/4/2023). Buruknya kualitas drainase membuat jalan tersebut kerap digenangi air saat hujan deras turun sehingga membuat arus lalu lintas tersendat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, prakiraan musim hujan dari November 2023 hingga Maret 2024 sebagian sifat hujan di Indonesia bagian Utara dan Tengah cenderung normal dan di atas normal. Sementara itu, di Indonesia bagian Selatan, hingga Februari 2024 sifat hujannya cenderung di bawah normal.

"Pada musim hujan, beberapa wilayah indonesia mengalami intensitas hujan tinggi, yaitu Aceh, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Papua," jelas Plt Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani kepada Republika.co.id, Kamis (16/11/2023).

Baca Juga

Sementara itu, lanjut Andri, ada beberapa wilayah Indonesia yang mengalami penurunan intensitas hujan. Beberapa wilayah tersebut, yaitu Lampung, Sebagian Besar Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Sulawesi Selatan.

Andri menjelaskan, berdasarkan hasil monitoring ENSO Dasarian I November 2023 menunjukkan, indeks ENSO ada di angka +1.81. Sementara IOD sebesar +1.38. Kondisi IOD positif tersebut diprediksi bertahan hingga akhir tahun 2023.

Sedangkan El Nino Moderat diprediksi terus bertahan hingga Februari 2024. Dibanding tahun lalu, sebagian Indonesia bagian Utara dan Tengah cenderung relatif sama, sedangkan Indonesia bagian Selatan cenderung lebih rendah dibanding tahun lalu.

 

"Walaupun El Nino dapat mempengaruhi penurunan intensitas hujan pada musim hujan, tetapi potensi bencana hidrometeorologi, yaitu banjir, banjir bandang, dan longsor masih berpotensi tinggi terjadi," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement