REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI tidak menemukan indikasi setingan atau pengaturan agar nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden (capres-cawapres) sama dengan nomor urut partai pengusung di kantor KPU pada Selasa (14/11/2023) malam WIB.
Komisioner Bawaslu RI Lolly Suhenty menjelaskan, dalam acara pengundian nomor urut, para komisioner Bawaslu turut hadir melakukan pengawasan. Hasilnya, diketahui semua proses pengundian nomor urut dilakukan sesuai prosedur alias transparan.
"Dalam pengawasan Bawaslu tidak ditemukan indikasi pengaturan terhadap pengundian nomor urut calon presiden dan wakil presiden," kata Lolly kepada Republika.co.id di Jakarta, Kamis (16/11/2023).
Karena itu, Lolly memastikan, idak ada setingan terkait pengambilan nomor urut. Dia menyebut, proses itu disaksikan ketiga capres-cawapres dan para pendukung masing-masing. "Semua prosesnya dilakukan secara terbuka," ujarnya.
Sebagai gambaran, pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar mendapatkan nomor urut 1 untuk bertarung pada Pilpres 2024. Partai yang dipimpin Muhaimin, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), juga nomor urut 1 pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming mendapatkan nomor urut 2. Partai besutan Prabowo, Gerindra, juga bernomor urut 2 pada Pileg 2024.
Sementara itu, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapatkan nomor urut 3. Ganjar merupakan kader PDIP, partai yang juga nomor urut 3 pada Pileg 2024.
Saat acara pengundian berlangsung, tampak pula momen unik. Masing-masing pendukung, yang sudah masuk area KPU sejak sore hari, terlihat langsung memamerkan atribut yang sesuai dengan nomor urut yang didapat pasangan capres-cawapres.
Para pendukung Anies-Muhaimin langsung mengangkat papan gabus bertuliskan Amin dan angka 1. Pendukung Prabowo-Gibran serempak mengenakan kostum berwarna biru langit dengan tulisan angka 2 dan mengangkat alat peraga berupa gestur jari angka 2. Pendukung Ganjar-Mahfud juga langsung kompak mengenakan kipas kecil bertuliskan angka 3.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari membantah anggapan bahwa nomor urut pasangan calon sudah diatur sedemikian rupa atau di-setting. "Tidak ada," kata Hasyim singkat ketika awak media menanyakan apakah benar ada pengaturan nomor urut, seusai acara.