REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Peran serta orang tua ternyata sangat signifikan dalam mencegah penyalahgunaan narkoba yang berisiko dilakukan oleh generasi muda penerus bangsa Indonesia saat ini. Hal itu ditekankan dalam Penyuluhan Dampak Bahaya Narkoba yang diinisiasi kelompok sukarelawan Pandawa Ganjar di Desa Wage Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur.
“Edukasi di masyarakat, khususnya di orang tua. Karena, di sini banyak kalangan anak muda terkena (risiko) bahaya narkoba. Orang tua harus mengarahkan (anaknya) di sini,” ujar Novan Pahlevi selaku pemateri dalam kegiatan itu, seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, Selasa (14/11/2023).
Dalam kegiatan yang dilakukan bertepatan dengan Hari Ayah Nasional tahun ini, dia menyarankan para orang tua untuk mengarahkan anaknya kepada kegiatan-kegiatan bernilai positif dan produktif.
“Yang pertama, (orang tua) mengarahkan tentang pergaulan (anak-anak) mereka. Yang kedua, melakukan kegiatan-kegiatan positif biar mereka semua tidak terjerat narkoba,” kata Novan menyebutkan.
Selain peran orang tua, dia juga menyebutkan pihak lain yang memiliki andil besar dalam mencegah peredaran narkoba adalah lingkungan sosial di setiap wilayah dari mulai tingkat Rukun Tetangga (RT).
Novan menjelaskan, langkah pencegahan yang bisa dilakukan masyarakat melalui organisasi-organisasi kemasyarakatan dan kepemudaannya adalah menggelar kegiatan-kegiatan bermanfaat seperti penyuluhan kali ini.
“Kalau dari lingkungan, pentingnya (mengadakan) kegiatan-kegiatan seperti ini (penyuluhan narkoba). Diedukasi dari kalangan RT, agar mereka tahu dampaknya narkoba itu apa,” ujar dia menegaskan.
Kegiatan yang digagas para sukarelawan Calon Presiden Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden Mahfud MD kali ini menuai pujian warga seperti diakui salah seorang di antaranya, Angga Trisusilo.
“Kegiatan ini termasuk yang bagus. Dapat diterima di lingkungan ini. Tentang bahayanya narkoba itu dapat penyuluhan yang bagus dari pematerinya tadi. Bahaya narkoba terhadap lingkungan, terhadap keluarga, terhadap anak-anak dan terhadap masyarakat,” kata dia.
Meskipun demikian, risiko itu masih bisa dicegah bersama-sama oleh kelompok warga dengan cara meningkatkan kewaspadaan dan menjalin koordinasi yang baik dengan instansi pemerintah hingga penegak hukum terkait.
“Bisa (dicegah dengan cara) dilihat dari perilaku dan juga tindakan dan kebiasaannya. (Penanganannya) harus kompak. Tidak bisa kita jalan sendiri-sendiri, kita tidak koordinasi dengan lingkungan. Terutama, RT, RW, Kelurahan,” kata Angga.