REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran menyatakan kebakaran yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Purbahayu telah terkendali. Asap akibat kebakaran itu disebut telah jauh berkurang dibandingkan sebelumnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pangandaran Untung Saeful Rokhman mengatakan, asap masih terpantau keluar dari tumpukan sampah di TPA Purbahayu. Namun, intensitas asap itu sudah berkurang signifikan dibandingkan hari-hari sebelumnya.
"Kalau lihat, sudah landai. Asap ada sedikit, tapi tidak seperti yang sudah-sudah. Kemarin kan tiga hari disebor (disiram) langsung terus-menerus," kata dia kepada Republika.co.id, Senin (13/11/2023).
Kendati demikian, Untung belum bisa memastikan operasional TPA Purbahayu. Mengingat, aktivitas pengangkutan sampah di TPA itu sempat ditutup setelah ada tuntutan warga sekitar sejak pekan lalu.
"Untuk operasional, itu kewenangan LH (Dinas Lingkungan Hidup). kalau informasi, kemarin sore mau dibuka," ujar dia.
Menurut dia, penutupan TPA Purbahayu itu sebenarnya tidak perlu dilakukan. Pasalnya, petugas di lapangan telah membuat sekat agar api tidak menyambar ke tumpukan sampah baru.
Namun, warga sekitar menutut agar aktivitas pengangkutan sampah dihentikan sementara atas dasar adanya warga yang diduga terdampak asap dan mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Untung mengaku sempat melakukan klarifikasi kepada warga di sekitar TPA Purbahayu sebelum adanya tuntutan untuk menghentikan aktivitas pengangkutan sampah. Menuru dia, ketika itu tak ada warga yang mengeluh sakit akibat terdampak asap kebakaran.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan desa dan Dinas Kesehatan untuk menurunkan tim melakukan pemeriksaan kesehatan," kata dia.
Ia menambahkan, pihaknya juga akan terus melakukan menyediakan masker dan oksigen sebagai langkah antisipasi. Selain itu, pihaknya juga akan terus memberikan imbauan kepada warga agar tidak beraktivitas terlalu lama di area TPA.