Jumat 10 Nov 2023 17:27 WIB

Survei Poltracking: Prabowo-Gibran Unggul di Jakarta, Sumatra, dan Bali

Ganjar dan Mahfud unggul di Jawa Tengah-DIY.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yudha Ar dalam rilisnya di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (9/6).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yudha Ar dalam rilisnya di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (9/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Poltracking Indonesia melakukan simulasi surat suara untuk merekam elektabilitas dari tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada November 2023. Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming teratas di DKI Jakarta, Sumatera, dan Bali.

Di DKI Jakarta-Banten, Prabowo-Gibran mendapatkan suara sebanyak 46,0 persen. Di bawahnya adalah Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar dengan angka 34,0 persen, Terakhir adalah Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebesar 19,0 persen.

Baca Juga

Selanjutnya di Pulau Sumatra, Prabowo-Gibran (41,9 persen), Anies-Muhaimin (30,4 persen), dan Ganjar-Mahfud (16,9 persen). Lalu di Kalimantan-Bali-Nusa Tenggara, Prabowo-Gibran (45,0 persen), Ganjar-Mahfud (28,6 persen), Anies-Muhaimin (17,9 persen).

"Peta sebaran ini menggambarkan peta persebaran kekuatan elektabilitas pasangan calon presiden-wakil presiden berdasarkan wilayah. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka cenderung unggul di Sumatera, Kalimantan-Bali-Nusa, DKI Jakarta-Banten, dan Sulawesi," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR dalam rilis daringnya, Jumat (10/11/2023).

Adapun pasangan Ganjar-Mahfud hanya unggul di Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan angka sebesar 53,3 persen. Prabowo-Gibran (27,2 persen) dan Anies-Muhaimin (13,3 persen).

Sedangkan angka di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Maluku-Papua cenderung seimbang untuk ketiga capres-cawapres. Meskipun Jawa Barat, Jawa Timur, dan Maluku-Papua, pasangan Prabowo-Gibran unggul sedikit.

Ia menjelaskan, saat ini terdapat dua hal yang menandai babak baru proses demokrasi di Indonesia. Pertama adalah geliat pergerakan pasangan calon dan elite dalam komunikasi politiknya jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Kedua, ketiga kandidat semakin masif melakukan komunikasi publik untuk meningkatkan elektabilitas," ujar Hanta.

Poltracking Indonesia melakukan survei dengan wawancara tatap muka pada 28 Oktober hingga 3 November 2023. Jumlah responden sebanyak 1.220 orang yang sudah memiliki hak pilih pada Pemilu 2024.

Pemilihan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error atau toleransi kesalahan sekira 2,9 persen. Dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement