Jumat 10 Nov 2023 17:27 WIB

Lahan Terdampak Kebakaran Gunung Papandayan Mencapai 300 Hektare

Api sudah tidak menyala sejak Jumat (3/11/2023).

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Ani Nursalikah
Proses pemadaman kebakaran di Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Selasa (24/10/2023).
Foto: Dok. BBKSDA Jabar
Proses pemadaman kebakaran di Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Selasa (24/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Seksi Konservasi Wilayah V Kabupaten Garut, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat (Jabar) memastikan kebakaran yang terjadi di kawasan Gunung Papandayan telah berhasil dipadamkan. Api sudah tidak menyala sejak Jumat (3/11/2023).

Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Kabupaten Garut Dodi Arisandi mengatakan, kebakaran di kawasan Gunung Papandayan sudah berhasil dipadamkan sejak Jumat pekan lalu. Kebakaran padam lantaran pekan lalu terjadi hujan di wilayah Kabupaten Garut. 

Baca Juga

"Kami monitoring bisa dipastikan api padam secara keseluruhan," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Jumat (10/11/2023).

Berdasarkan pendataan terakhir, lahan di kawasan cagar alam yang terdampak kebakaran itu mencapai sekitar 300 hektare. Namun, tak ada satwa yang terdampak langsung atau mati akibat kebakaran itu.

"Tidak ada satwa yang mati atau terdampak langsung. Kami masih dapat menemukan babi hutan di sana pascakebakaran," ujar Dodi. 

Ihwal aktivitas di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Papandayan, Dodi mengatakan masih menunggu surat tindak lanjut dari BBKSDA Jabar. Ia masih belum bisa memastikan aktivitas di TWA Gunung Papandayan sudah dibuka secara keseluruhan atau masih sebagian. 

"Kami masih menunggu keputusan dari balai," kata dia.

Kebakaran yang melanda kawasan Gunung Papandayan diketahui pertama kali pada Ahad (22/10/2023) malam. Ketika itu, titik berasal di Blok Tegal Alun Gunung Papandayan. 

Beberapa hari setelahnya, pada Rabu (25/10/2023), kebakaran sempat dilaporkan telah berhasil dipadamkan. Namun, beberapa hari kemudian, api kembali muncul di kawasan tersebut. 

Meluasnya kebakaran itu diduga karena bara api yang tersisa di batang pohon terjatuh ke jurang. Baru pada Jumat pekan lalu, kebakaran dipastikan benar sudah padam. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement