REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan dukungan Indonesia terhadap masyarakat Palestina tidak akan pernah surut. Menurutnya, suara Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam menyampaikan dukungan Indonesia untuk Palestina di Dewan Keamanan PBB pun paling keras dan lantang.
"Perang di Gaza, hati-hati. Ini juga jauh tapi tetap dukungan kita terhadap Palestina tidak akan surut. Coba bapak/ibu lihat Menteri Luar Negeri Bu Retno Marsudi waktu di Dewan Keamanan PBB paling lantang, paling keras, dan paling menentang," kata Jokowi dalam sambutannya di acara Peresmian Pembukaan Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Jakarta, Selasa (7/11/2023).
"Saya juga heran ini, Bu Menlu kita ini, orangnya alus tapi kok di Dewan Keamanan galak banget," tutur Jokowi menambahkan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas agar terus menyuarakan keprihatinan terhadap situasi di Palestina. Ia menegaskan pemerintah terus mendukung perjuangan masyarakat Palestina.
"Tadi Presiden sampaikan kami ini supaya terus menyuarakan keprihatinan terhadap situasi di Israel dan Palestina. Pemerintah ini berada di pihak Palestina. Tadi perintah Presiden begitu, untuk disampaikan ke publik," kata Yaqut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/11/2023).
Selain itu, Jokowi juga menginstruksikan Menag agar mencari langkah-langkah alternatif untuk membantu masyarakat Palestina. "Kami supaya mencari alternatif-alternatif yang bisa kita bantukan untuk saudara kita di Palestina. Ini tadi perintahnya begitu," ujar dia.
Selain menyerahkan bantuan kepada masyarakat Palestina, pemerintah selanjutnya akan melakukan gerakan-gerakan lainnya untuk menggalang solidaritas umat.
"Bukan hanya menyuarakan, ada hal konkret yang bisa dilakukan selain bantuan yang sudah diberikan. Pemerintah kan sudah bantuan ke warga Palestina. Ini ada lagi tahap berikutnya. Hal-hal lain kami sebagai menteri di Kemenag gitu ya untuk cari alternatif lain apa untuk galang solidaritas umat," ujar Menag.
Menurut Yaqut, pemerintah juga akan berkomunikasi dengan menteri agama negara lainnya di Singapura pada 15 November mendatang. Salah satu yang akan dibahas yakni terkait penyerangan Israel terhadap masyarakat Palestina.