Ahad 05 Nov 2023 09:46 WIB

Hadir di Aksi Bela Palestina, Menlu Bacakan Puisi 'Palestina Saudaraku'

Menlu Retno LP Marsudi membacakan puisi 'Palestina Saudaraku' di Aksi Bela Palestina.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bilal Ramadhan
Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi. Menlu Retno LP Marsudi membacakan puisi 'Palestina Saudaraku' di Aksi Bela Palestina.
Foto: AP Photo/Mary Altaffer
Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi. Menlu Retno LP Marsudi membacakan puisi 'Palestina Saudaraku' di Aksi Bela Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi turut hadir di antara lautan massa aksi lintas agama bela Palestina di Monumen Nasional, Jakarta, Ahad (5/11/2023). Dalam kesempatan itu, Retno menegaskan sikap dan posisi Pemerintah Indonesia yang mendukung kemerdekaan rakyat Palestina.

Selain menyuarakan dukungan melalui forum resmi, langkah yang ditempuh Pemerintah juga dengan mengirimkan bantuan kepada rakyat Palestina. Karena itu, ia juga menilai aksi bela Palestina ini menjadi langkah dukungan masyarakat Indonesia kepada rakyat Palestina.

Baca Juga

"Dan kemarin bantuan tahap pertama sudah diberangkatkan dan dilepas langsung oleh Presiden Joko Widodo. Dan ini bukan hanya bantuan dari Pemerintah tetapi dari seluruh rakyat Indonesia yang disalurkan melalui lembaga-lembaga kemanusiaan. Terimakasih kepada rakyat Indonesia," ujar Retno.

Retno juga membacakan sebuah puisi yang ia ciptakan sendiri untuk Palestina. Sebelum membacakan, Retno terlebih dahulu meminta izin kepada para peserta aksi bela Palestina.

"Ibu, Bapak semalam saya menulis puisi apakah puisi ini boleh saya bacakan? Puisi ini judulnya Palestina Saudaraku ditulis oleh Retno Marsudi," kata Retno yang langsung mendapat sambutan meriah dari peserta aksi.

 

Berikut puisi yang dibacakan Retno L Marsudi:

 

Hatiku miris, karena bocah itu menangis

Dia terluka, dia tidak bisa berkata

Dia tidak tahu di mana bapak ibunya

Setiap 10 menit satu anak wafat di Gaza

Ribuan orang tua kehilangan anak

Tak terbilang berapa ribu anak kehilangan orang tuanya

Setiap tangan tertulis nama

Mereka tidak ingin mati tanpa penanda

Rumah mereka hanya langit

Kasur mereka hanya bumi

Kapan kekejaman ini akan berhenti

Kapan keadilan ini akan menghampiri

Aku dan Indonesiaku pantang mundur akan terus membantumu

Aku dan Indonesiaku akan terus bersamamu

Sampai penjajah itu enyah dari rumahmu

Palestina kau adalah saudaraku

Dan aku, Indonesiaku akan selalu bersamamu

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement