Jumat 03 Nov 2023 18:49 WIB

Pertemuan dan Perbincangan Terakhir Fitria dengan Sang Ibu Sebelum Dibunuh Mertua

Fitria, menantu yang dibunuh mertua menikah karena dijodohkan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Teguh Firmansyah
Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Fitria Almuniroh Hafidloh Diniyah (23), perempuan yang dibunuh mertuanya Khoiri alias Satir (52) dalam keadaan hamil 6 bulan, dikenal sebagai sosok penurut, pendiam, dan tidak neko-neko. Hal itu diungkapkan ibu dari Fitria, Nurul Afini (49).

Nurul mencontohkan, sebelum menikah, anak sulungnya tersebut pernah disukai beberapa pria. Bahkan pria tersebut pernah datang ke rumah. Namun, karena tidak disetujui kedua orang tuanya, Fitria pun menurut.

 

Nurul mengungkapkan, Fitria menikah dengan M Sueb Wibisono, setelah dijodohkan. Yang menjodohkan adalah adik dari Nurul. "Pernah ada yang dateng tapi saya bilang gak usah. Dia nurut. Ini saja dijodohkan. Yang jodohkan adik saya," kata Nurul, Jumat (3/11/2023).

 

Begitu mengetahui Fitria meninggal dibunuh mertuanya, kata Nurul, sang adik langsung meminta maaf sambil menangis. Adik nurul merasa bersalah telah menjodohkan keponakannya tersebut.

 

"Dia sendiri sampai nangis, sepurone mbak (minta maaf mbak)" ujar Nurul yang merupakan kepala sekolah di salah satu SMP di Surabaya tersebut.

 

Nurul mengatakan, ia bertemu terakhir kali dengan Fitria, satu pekan sebelum kejadian. Sebulan terakhir, kata Nurul, Fitria sering kali menelepon dirinya. Lewat sambungan telepon, Fitria sering kali meminta maaf lantaran merasa kerap menyusahkan kedua orang tuanya.

 

"Bu sepurone sing akeh (Bu saya minta maaf sebesar-besarnya). Aku sering ngerepoti ibu (saya sering merepotkan ibu)" ucap Nurul menirukan perkataan sangat anak

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement