Kamis 02 Nov 2023 12:00 WIB

Pembunuhan Subang, Sekolah Yosep Terbengkalai Penuh Rumput Liar, Guru dan Murid Takut

Lantai halaman sekolah dipenuhi oleh debu dan kotoran.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Yayasan sekolah milik Yosep, tersangka pembunuhan di Subang.
Foto: Fauzi Ridwan
Yayasan sekolah milik Yosep, tersangka pembunuhan di Subang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Sekolah SMP dan SMK di Jalan Serangpanjang, Kabupaten Subang milik Yosep Hidayah tersangka kasus pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu terbengkalai. Tidak terdapat proses belajar mengajar di sekolah tersebut.

Pantauan pukul 09.20 Wib, Kamis (2/11/2023) SMP dan SMK tersebut berada di area dalam sisi kanan Jalan Raya Serangpanjang. Akses masuk menuju sekolah tertutup rapat oleh pagar yang digembok.

Baca Juga

Luas bangunan SMP dan SMK Nasional terlihat memanjang. Lantai 2 bangunan sekolah masih terlihat dalam proses pembangunan dan belum rampung diselesaikan.

Di area dalam sekolah tidak terdapat aktivitas sama sekali. Hanya terdapat dua orang warga yang tengah mencari rumput liar. Halaman dan lapang sekolah dipenuhi oleh rumput liar.

Sebagian atap bangunan sekolah berlantai dua ini terlihat sudah rusak berat. Lantai halaman sekolah dipenuhi oleh debu dan kotoran. Di belakang area sekolah diapit oleh sawah-sawah.

Area kelas pun penuh dengan debu dan terlihat tidak pernah dibersihkan. Salah seorang warga Cijengkol Beri mengetahui jika aktivitas sekolah terhenti setelah peristiwa pembunuhan ibu dan anak terjadi. Namun, ia tidak mengetahui persis waktu kegiatan belajar mengajar dihentikan.

"Setahu saya mah sesudahnya terjadi (kasus pembunuhan) gak ada yang sekolah sampai sekarang. Istilahnya udah tutup sampai sekarang," ucap dia saat ditemui di SMP dan SMK Nasional, Kamis (2/11/2023).

Ia yang sehari-hari mencari rumput liar tidak melihat aktivitas siswa belajar di sekolah. "Setahu saya gak lihat ada aktivitas siswa sekolah," kata dia.

Guru takut

Salah seorang warga lainnya yang enggan disebutkan namanya ditemui di kantor Desa Cijengkol mengatakan setelah peristiwa pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu terungkap 18 Agustus 2021 aktivitas sekolah terhenti selama 5 bulan. Setelah itu, aktivitas sekolah mulai menggeliat kembali termasuk sudah menerima pendaftaran siswa baru.

"Dari mulai kejadian (pembunuhan) lima bulan vakum terus mulai Januari mulai ada aktivitas sekolah dan menerima pendaftaran siswa baru," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement