Ahad 29 Oct 2023 22:45 WIB

Pemkot Bogor Masih Punya ‘PR’ 1.000 Lebih Anak Stunting

Pemkot Bogor mengakui masih memiliki PR lebih dari 1.000 anak stunting.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah siswa menunjukkan Tablet Tambah Darah (TTD) saat kampanye stunting. Pemkot Bogor mengakui masih memiliki PR lebih dari 1.000 anak stunting.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Sejumlah siswa menunjukkan Tablet Tambah Darah (TTD) saat kampanye stunting. Pemkot Bogor mengakui masih memiliki PR lebih dari 1.000 anak stunting.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mencatat angka stunting di Kota Bogor mengalami penurunan dari 2.300 menjadi 1.800 anak. Untuk mengentaskan pekerjaan rumah (PR) lebih dari 1.000 anak stunting itu, Pemkot Bogor akan menganggarkan penanganan stunting pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor tahun 2024.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah mengatakan jumlah itu tercatat sejak dilakukan penimbanhan kepada anak-anak di Kota Bogor pada Agustus 2023. Selanjutnya, Pemkot Bogor juga akan berupaya berkolaborasi dengan para komunitas untuk mengentaskan stunting.

Baca Juga

Tercatat, 80 persen anak-anak di Kota Bogor pada Agustus 2023 sudah ditimbang dan hasil menunjukkan data angka stunting Kota Bogor mengalami penurunan, semula 2.300 menjadi 1.800.

Sementara, untuk angka risiko stunting di Kota Bogor lebih besar yaitu sekitar 20 ribu anak. “Di satu sisi kita harus turunkan dulu yang stunting mengingat waktunya hanya dua tahun, kalau terlambat atau tidak tertangani akan berdampak pada yang lainnya, salah satunya perkembangan otaknya akan terhambat,” kata Syarifah, Ahad (29/10/2023).

Pada sisi lain, Syarifah mengatakan, keluarga yang berisiko jangan sampai menambah lagi angka stunting. Sehingga, teruntuk ibu hamil, calon pengantin (catin), anak-anak dibawah dua tahun harus dari awal diberikan treatment agar tidak masuk stunting.

Dalam penanganannya, sambung Syarifah, Pemkot Bogor melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Bogor dalam program ASN Penting-Lur. Setiap bulan para ASN menyumbangkan telur seberat 1,5 kilogram bagi anak-anak di Kota Bogor.

Dengan diberikan protein secara kontinyu, menurutnya bisa mengurangi stunting atau meningkatkan berat badan serta tinggi anak-anak. “Turunnya angka tersebut sebagai upaya yang luar biasa hasil kolaborasi dan kontribusi semua elemen di Kota Bogor,” ucapnya.

Syarifah menambahkan, untuk keluarga risiko stunting pemerintah pusat memberikan bantuan melalui Badan Pangan Nasional. Di antaranya sembako, ayam dan telur bagi keluarga risiko stunting. 

“Bantuan lain diberikan pihak swasta, mengingat penanganan stunting adalah prioritas mulai dari pusat hingga daerah,” kata Syarifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement