Jumat 27 Oct 2023 22:02 WIB

Hasto: Rakyat Harap Mahfud tak Mundur Sebagai Menko Polhukam

Hasto melihat kualitas pribadi Mahfud tak perlu diragukan lagi.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto
Foto: Republika/ Nawir Arsyad Akbar
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa rakyat Indonesia berharap bakal calon wakil presiden (cawapres) Mahfud MD tak mundur dari posisinya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI.

"Rakyat justru mengharapkan Prof Mahfud tetap menjabat sebagai Menko Polhukam dan beliau sosok yang punya integritas tinggi untuk tidak menyalahgunakan kekuasaannya untuk tertib," ujar Hasto di Jakarta, Jumat malam.

Baca Juga

Adapun rakyat melihat Mahfud sebagai sosok yang dapat memastikan aparat pelaksana kekuasaan pemerintahan tidak menyalahgunakan wewenangnya. Untuk itu, kualitas pribadi Mahfud tak perlu diragukan lagi.

“Prof Mahfud ini kan, komitmen bagi bangsa dan negara jauh lebih besar daripada pribadi dan keluarga. Sehingga tugas kenegaraan harus berjalan dan itu tidak bertentangan dengan undang-undang,” jelasnya.

Kendati demikian, Hasto menuturkan Mahfud akan mengajukan cuti saat masa kampanye tiba untuk fokus memenangkan Pilpres 2024. “Kalau kampanye ya beliau mengajukan cuti dan kemudian rakyat mengharapkan Prof Mahfud bisa menjadi wasit yang baik, agar tidak ada ada penyalahgunaan kekuasaan. Agar suara rakyat betul-betul menjadi suara yang paling berdaulat di dalam menentukan pemimpin,” kata Hasto menambahkan.

Sementara itu, saat disinggung terkait munculnya anggapan bahwa Mahfud melakukan rangkap jabatan? Hasto mengungkapkan ihwal yang sama juga terjadi pada Prabowo Subianto yang tetap menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI.

“Ya sama kan, ada Pak Prabowo sebagai menhan, Pak Jokowi sebagai presiden yang putranya (Gibran Rakabuming Raka) juga menjadi calon wakil presiden. Yang penting rakyat bersama-sama untuk mengawasi agar kontestasi bisa berlangsung dengan baik,” tegasnya.

Hasto melanjutkan pihaknya meyakini masyarakat sipil akan menjadi pengawas yang baik akan kemungkinan penyalahgunaan kekuasaan dalam pemilu.

“Kami meyakini bahwa civil society akan menjadi pengawas yang baik supaya tidak ada abuse of power. Kami meyakini yang namanya Pak Ganjar, Prof Mahfud MD, itu betul-betul punya komitmen untuk tidak menyalahgunakan kekuasaan,” kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement