Kamis 26 Oct 2023 18:24 WIB

Kemenkes Prediksi Kasus Cacar Monyet di Indonesia Bisa Capai 3.600 Kasus

Varian cacar monyet yang ada di Indonesia merupakan varian cacar monyet yang ringan.

Warga Tasikmalaya yang suspek Cacar Monyet menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD dr Soekardjo. Tampak suasana IGD RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, Ahad (1/5/2022) malam.
Foto: bayu adji p
Warga Tasikmalaya yang suspek Cacar Monyet menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD dr Soekardjo. Tampak suasana IGD RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, Ahad (1/5/2022) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama para ahli epidemiologi memprediksi jumlah kasus cacar monyet atau monkeypox di Indonesia dapat mencapai 3.600 kasus. Varian cacar monyet yang terdapat di Indonesia merupakan varian cacar monyet yang ringan.

"Prediksi kami kemarin bersama para pakar epidemiolog membandingkan rate yang terjadi di Inggris. Kami prakirakan dengan populasi kunci bisa sampai 3.600 orang," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Baca Juga

Maxi mengatakan, angka prakiraan tersebut dapat bertambah jika intervensi dan edukasi tidak berjalan dengan baik. "Paling utama adalah perilaku hidup bersih dan sehat. Jangan berhubungan seksual jika bergejala dan tentu berhubungan seksual dengan aman," ujar Maxi.

Ia menyebutkan, tingginya angka kasus pada tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu karena berbagai faktor, salah satunya pandemi Covid-19, di mana perjalanan antarnegara masih sangat terbatas. Berbeda dengan tahun ini, sambungnya, di mana transmisi lokal yang terjadi kali ini berawal dari beberapa kasus yang ditularkan setelah melakukan perjalanan ke luar negeri.

Maxi menyebutkan pihaknya telah mencoba mengurutkan linimasa bagaimana kasus cacar monyet dapat masuk ke Indonesia. "Kami sudah mencoba mengurutkan timeline siapa yang pertama (terinfeksi). Satu kasus probable kami lihat sejak Agustus sudah bergejala, tapi dia tidak ambil sampel dan sulit ketemu orang ini, dan sering bolak-balik ke luar negeri," tuturnya.

Maxi menyebutkan varian cacar monyet yang terdapat di Indonesia merupakan varian cacar monyet yang ringan, di mana varian ini tidak memiliki tingkat kematian yang tinggi. Meski demikian, lanjutnya, Kemenkes telah menyediakan 1.000 dosis vaksin untuk dibagikan kepada masing-masing sasaran sebanyak dua dosis.

Kemenkes juga telah berkoordinasi dengan ASEAN untuk memperoleh 2.000 dosis vaksin tambahan. Untuk itu Maxi menyebutkan keterbukaan kelompok LSL (laki-laki berhubungan seks dengan laki-laki) terhadap petugas kesehatan sangat diperlukan untuk menelusuri kasus ini, agar penanganan cacar monyet menjadi lebih maksimal.

"Minimal terbuka dengan petugas kesehatan agar penanganan lebih cepat. Karena kalau terbuka, penanganan jadi lebih mudah, sehingga kasus ini tidak menjadi lebih banyak," ucap Maxi Rein Rondonuwu.

photo
Karikatur Cacar Monyet. - (republika/daan yahya)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement