Rabu 25 Oct 2023 19:40 WIB

DKI Jakarta Lakukan Sosialisasi dan Deteksi Dini Antisipasi Monkeypox

Dinkes DKI Jakarta ingatkan masyarakat waspada penyakit monkeypox.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Nora Azizah
Dinkes DKI Jakarta menyiapkan dua rumah sakit untuk menjadi rujukan pasien monkeypox.
Foto: Pixabay
Dinkes DKI Jakarta menyiapkan dua rumah sakit untuk menjadi rujukan pasien monkeypox.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemprov DKI melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta terus mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Monkeypox. Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di DKI Jakarta dan Rumah Sakit (RS) Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso dapat menjadi rumah sakit rujukan bagi pasien terkonfirmasi Monkeypox untuk melakukan perawatan lebih lanjut. 

"Hal itu juga ditujukan untuk memudahkan pasien dengan kondisi rumah tidak memungkinkan melakukan isolasi mandiri," kata Ani dalam keterangan tertulis, pada Rabu (25/10/2023).

Baca Juga

Kemudian, ia melanjutkan apabila pasien Monkeypox dinyatakan sembuh oleh dokter maka tidak perlu dilakukan pemeriksaan follow up PCR atau pemantauan khusus. Selanjutnya pasien dapat beraktivitas seperti semula.

Ia juga telah berkoordinasi dengan instansi lain yang perlu mewaspadai penularan Monkeypox termasuk yang membidangi urusan kesehatan hewan dan satwa liar di DKI Jakarta. Koordinasi mencakup hal-hal seperti penilaian risiko dan penyebarluasan informasi tentang Monkeypox kepada masyarakat melalui berbagai media informasi. 

Pemberian vaksinasi monkeypox saat ini juga masih dilakukan kepada kelompok rentan penularan. Selain itu, dilakukan juga komunikasi risiko sesuai dengan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Monkeypox Kementerian Kesehatan RI, terutama pada kelompok tertentu.

Selanjutnya, perihal tanda dan gejala khas penyakit Monkeypox, Ani kembali menjelaskan, yaitu apabila seseorang mengalami demam, nyeri tulang dan otot, lenting isi air atau luka pada kulit, adanya benjolan atau pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, leher, atau lipatan paha. 

"Penularannya itu akibat kontak erat kulit atau gesekan kulit penderita yang terdapat lenting atau lesi dengan kulit orang yang semula sehat, menyebabkan timbulnya mikrolesi pada kulit yang memudahkan virus masuk ke tubuh seseorang,” kata dia.

Sebelumnya diketahui, Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, kasus cacar monyet (monkeypox) di DKI Jakarta terus bertambah. Kasus cacar monyet saat ini telah mencapai 13 kasus, Rabu (25/10/2023).

"Update monkeypox DKI Jakarta per 25 Oktober 2023 pukul 09.00 WIB terdapat kasus positif total 13 orang," kata Ngabila saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (25/10/2023).

Kemudian, ia menjelaskan satu kasus pada 13 Oktober 2023 isolasi di Rumah Sakit (RS), lalu satu kasus pada 19 Oktober 2023 juga isolasi RS, lima kasus pada 21 Oktober 2023 isolasi di RS, pada 23 Oktober 2023 terdapat dua kasus isolasi RS dan 24 Oktober 2023 terdapat tiga kasus isolasi di RS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement