Ahad 22 Oct 2023 18:24 WIB

LSI: Putusan MK Bisa Turunkan Angka Dukungan ke Prabowo Maupun Ganjar, Untungkan Anies

Ketidaksetujuan terhadap putusan MK bisa naikkan dukungan terhadap Anies.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Massa dari Aliansi BEM SI menggelar aksi di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Jumat (20/10/2023). Aksi tersebut merupakan respon atas putusan MK yang dinilai dapat melanggengkan praktik KKN dan politik dinasti.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Massa dari Aliansi BEM SI menggelar aksi di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Jumat (20/10/2023). Aksi tersebut merupakan respon atas putusan MK yang dinilai dapat melanggengkan praktik KKN dan politik dinasti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Dampak putusan Mahkamah Konstitusi (MK) disebut bisa menurunkan dukungan masyarakat kepada bakal calon presiden Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo dan justru menguntungkan Anies Baswedan. Hal ini merupakan potret hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) atas sikap publik terhadap dukungan kepada calon presiden maupun calon wakil presiden usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia capres-cawapres. 

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan mengatakan, dari sekitar 37,2 persen responden survei yang mengetahui putusan MK, ada sebanyak 48 persen setuju dan 43 persen tidak setuju. Dari jumlah 48 persen yang setuju tersebut adalah sebanyak 41 persen responden yang mendukung Prabowo, lalu Ganjar 33,8 persen dan 16 persen mendukung Anies. Sedangkan di 43 persen yang tidak setuju putusan MK, sebanyak 37 persen mendukung Prabowo, kemudian 27,6 persen mendukung Ganjar serta 23,9 persen mendukung Anies.

Baca Juga

"Artinya, ketidaksetujuan terhadap putusan MK menurunkan dukungan baik untuk Prabowo maupun untuk Ganjar. Sementara dukungan untuk Anies meningkat," ujar Djayadi dalam rilis survei LSI bertajuk Sikap Publik terhadap Putusan MK dan Dampaknya terhadap Dukungan Politik dalam Pemilu 2024, Ahad (22/10/2023).

Djayadi meyakini, jika semakin banyak masyarakat yang mengetahui putusan MK dan angka ketidaksetujuan bertambah, maka akan bertambah juga potensi penurunan.

"Nah klo mau liat lebih jauh, kalau masyarakat yang tahu lebih banyak angka untuk ketidaksetujuan atau setuju, kalau makin banyak yang tidak setuju itu berarti dampaknya bisa lebih positif ke salah satu calon yaitu Anies Baswedan dan bisa lebih negatif ke Ganjar ke Prabowo," ujar Djayadi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement