Jumat 20 Oct 2023 23:58 WIB

Rawat Eksistensi Kuliner Tradisional, Srikandi Ganjar Gelar Pelatihan Khas Suku Pakpak

Pelleng ini biasanya tidak disajikan setiap hari.

Pelatihan pembuatan Pelleng di Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumut.
Foto: Dok. Web
Pelatihan pembuatan Pelleng di Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumut.

REPUBLIKA.CO.ID, PAKPAK BHARAT -- Keberagaman suku, agama, ras, budaya, termasuk kuliner tradisional yang punya cita rasa unik di setiap daerah menjadi simbol kekayaan Indonesia. Sebagai bangsa yang besar, sudah sepatutnya kekayaan Ibu Pertiwi ini dijaga dan dilestarikan.

Oleh karena itu, sukarelawan Srikandi Ganjar Sumatra Utara punya cara asik untuk merawat kuliner tradisional dengan menggelar pelatihan pembuatan Pelleng, yakni makanan khas Suku Pakpak.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Baca Juga

Edukasi tersebut diselenggarakan di Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumut, menyasar perempuan milenial dan masyarakat setempat.

Bendahara Srikandi Ganjar Wilayah Sumut, Bina Safrina mengungkapkan kaum milenial khususnya perempuan adalah aktor utama untuk tetap menjaga eksistensi keberagaman kuliner khas daerah.

Pelleng ini biasanya tidak disajikan setiap hari. Namun, hanya saat kegiatan penting misalnya acara adat, pesta, festival budaya hingga untuk tamu istimewa.

"Makanan ini tuh disajikan untuk acara syukuran atau acara-acara misalnya anaknya mau diberangkatkan kuliah atau merantau agar mereka ingat kembali dengan kampung halamannya," kata Bina., seperti dinukil pada Jumat (20/10/2023). 

Pelleng terbuat dari nasi yang bertekstur lunak dengan campuran rempah-rempah seperti kunyit, lengkuas, bawang, cabe dan masih banyak lagi.

Setelah mengenalkan, lanjut Bina, pihakny berupaya menumbuhkan semangat, cinta, dan rasa memiliki terhadap kuliner tradisional sebagai identitas daerah pada generasi milenial.

Makanan ini juga memiliki nilai historis bagi suku Pakpak. Dulunya Pelleng disajikan suku Pakpak kepada para prajurit yang akan pergi ke medan perang. 

Konon, pelleng ini dipercaya mampu memberikan tambahan asupan energi bagi prajurit. "Masakan di acara ini dibuat agar Milenial itu mengingat lagi masakan-masakan khas daerah. Kami generasi yang akan datang ini sangat penting untuk melestarikan makanan-makanan khas daerah, (karena) semakin majunya zaman kami tuh, (dikhawatirkan) semakin ketinggalan sama makanan-makanan tradisional, (akhirnya) kita lupa," ungkap dia.

Sebelumnya, kegiatan serupa juga digelar di Yogyakarta dengan menggelar workshop atau pelatihan cara membuat kue mille crepes bareng perempuan milenial. 

Workshop atau pelatihan cara membuat kue mille crepes merupakan kegiatan terbaru perempuan pendukung Ganjar itu berkolaborasi dengan Omah Dessert Jogja.

Adapun kegiatan itu dilaksanakan di Kedai Oak, Jalan Wahid Hasyim Nomor 50, Ngropoh, Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Kordinator Wilayah Srikandi Ganjar DIY Herawati mengatakan pihaknya mengadakan kegiatan tersebut untuk meningkatkan kemampuan kepada perempuan milenial dalam membuat camilan.

Dia menuturkan, pembuatan kue bisa membantu mereka meningkatkan perekonomian keluarga jika ditekuni, karena pembuatan kue mille crepes itu tidak membutuhkan biaya yang besar.

"Kegiatan itu bertujuan untuk memberikan ide kepada para peserta untuk membuka bisnis baru yang tidak memerlukan modal banyak, memberikan ide masakan, menambah hobi, dan tentunya memberikan kegiatan positif seperti memasak," kata Herawati, demikian dilansir dari Antara

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement