REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir dalam simulasi sebagai calon wakil presiden (cawpares) di bursa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, tinggi. Hal itu tak terlepas dari kesuksesan Erick dalam memajukan BUMN selama ini.
"Tingginya elektabilitas Pak Erick Thohir ini menandakan kepercayaan publik atau masyarakat terhadap Pak Erick Thohir sebagai pejabat negara," kata Direktur Eksekutif Ethical Politics, Hasyibulloh Mulyawan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (20/10/2023).
Dalam berbagai survei, elektabilitas Erick selalu menempati peringkat pertama. Dalam rilis survei Poltracking Indonesia terbaru, elektabilitas menteri kepercayaan Presiden Jokowi tersebut pada September 2023, berada di posisi pertama dengan 19,0 persen.
Elektabilitas Erick mampu mengungguli nama lainnya, seperti cawapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Abdul Muhaimin Iskandar yang hanya memperoleh 8,1 persen, Menko Polhukam Mahfud MD di angka 8,0 persen, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa empat persen.
Menimbang besarnya elektabilitas tersebut, Erick sangat layak untuk mendampingi capres Prabowo Subianto. Sebab, Ketum PSSI tersebut mampu meningkatkan daya elektoral Prabowo pada Pilpres 2024.
Hal itu juga terlihat dari survei LSI periode Okktober 2023l ang memperlihatkan Prabowo semakin kuat jika dipasangkan dengan Erick. Elektabilitas Prabowo- Erick mencapai 38 persen, sementara Prabowo-Khofifah meraih 36,3 persen, dan jika berpasangan dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memperoleh 36 persen.
"Pak Erick bisa membantu meningkatkan elektabilitas Pak Prabowo dibanding yang lain," ucap Mulyawan.