Jumat 20 Oct 2023 21:25 WIB

Imbas Kabut Asap, Pemkot Padang Buka Opsi Sekolah Daring

Terjadi peningkatan ISPA akibat kabut asap di Padang.

Wisatawan berjalan menuju Pulau Pisang Ketek yang berselimut kabut asap di Pantai Air Manis, Padang, Sumatera Barat, Ahad (8/10/2023). Berdasarkan situs pemantau kualitas udara IQAir, Ahad (8/10/2023) pagi, angka indeks kualitas udara (air quality index/AQI) di Padang sebesar 124 atau masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Foto: Antara/Iggoy El Fitra
Wisatawan berjalan menuju Pulau Pisang Ketek yang berselimut kabut asap di Pantai Air Manis, Padang, Sumatera Barat, Ahad (8/10/2023). Berdasarkan situs pemantau kualitas udara IQAir, Ahad (8/10/2023) pagi, angka indeks kualitas udara (air quality index/AQI) di Padang sebesar 124 atau masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Pemerintah Kota Padang, Sumatea Barat (Sumbar) membuka peluang atau opsi pembelajaran dengan mekanisme dalam jaringan (daring) atau online imbas dari kabut asap yang menyebabkan penurunan kualitas udara.

"Kalau kualitas udara di Kota Padang selama beberapa hari ke depan makin memburuk, maka opsi pembelajaran daring akan kita lakukan," kata Wali Kota Padang Hendri Septa di Padang, Jumat.  

Baca Juga

Hal tersebut disampaikan Hendri Septa menyusul penurunan kualitas udara di Kota Padang yang terdampak kabut asap. Pemerintah setempat juga telah mengimbau pelajar untuk menggunakan masker selama proses belajar mengajar di masing-masing satuan pendidikan.  

"Pemerintah Kota Padang telah mengimbau anak didik dari tingkat sekolah dasar hingga SMA sederajat untuk memakai masker di sekolah," ujarnya.

Untuk mencegah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat kabut asap yang terjadi, Pemerintah Kota Padang juga membagikan 26 ribu lembar masker kepada masyarakat di kota itu.

"Hari ini kita membagikan sekitar 26 ribu masker kepada masyarakat akibat menurunnya kualitas udara di Kota Padang," katanya.

Terakhir, ia mendorong masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar rumah apabila tidak terlalu mendesak. Namun, jika tetap harus keluar rumah, maka diharuskan menggunakan masker.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Srikurnia Yati mengatakan sejak 18 hingga 24 September terjadi peningkatan kasus ISPA di daerah tersebut yang mencapai 1.063 kasus. Kemudian dari 24 September hingga awal Oktober kasus ISPA kembali naik menjadi 1.400 kasus.

"Kita sudah mengeluarkan surat edaran wajib menggunakan masker saat keluar dari rumah untuk mencegah ISPA," ujarnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement