REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal (ISTA) Jakarta menggelar wisuda yang ke-31. Rektor ISTA Jakarta Ngasiman Djoyonegoro menekankan soal pentingnya seorang lulusan perguruan tinggi untuk memiliki integritas dan etika. Para wisudawan pun diminta untuk mampu menjemput bola emas dalam kemajuan teknologi yang pesat.
“Saudara sekalian (wisudawan) harus menyadari pentingnya integritas dan etika dalam setiap langkah yang akan diambil, (terlebih) di tengah persaingan yang ketat, integritas akan selalu menjadi nilai yang tak ternilai harganya,” kata pria yang kerap disapa Simon itu dalam siaran pers, Kamis (19/10/2023).
Dia kemudian menyampaikan, wujud praktis seorang sarjana adalah dengan mengamalkan salah satu tri dharma perguruan tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat. Di mana, para wisudawan diharapkan untuk senantiasa mampu menjadi agen perubahan yang bertanggung jawab dan berkontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan.
Sebagai insan akademik, kata dia, para wisudawan dia minta untuk mampu menjemput bola emas dalam kemajuan teknologi yang pesat. Di mana, era saat ini akan memasuki era 5.0 sebagai babak baru dalam evolusi teknologi. Di mana, era baru itu membuka pintu bagi generasi muda untuk membentuk masa depan yang lebih baik.
“Namun tetap harus siap mengatasi tantangannya, agar manfaat dari kemajuan teknologi dapat dirasakan oleh banyak orang,” kata dia.
Simon juga menekankan terkait betapa pentingnya pendidikan. Dia meminta para wisudawan untuk tidak pernah berhenti belajar dengan belajar sepanjang hayat. Sebab, pengetahuan dan keterampilan dia sebut sebagai kunci untuk menghadapi perubahan teknologi dan ekonomi yang sangat cepat.
“Dan dengan pendidikan yang kuat, generasi muda dapat menjadi pemimpin di berbagai sektor, menciptakan inovasi, dan mengatasi ketidaksetaraan digital,” jelas Simon.
Perayaan wisuda yang digelar pada Kamis (19/10/2023) di Serpong, Tangerang, itu juga dihadiri oleh advokat senior, Gayus Lumbuun, untuk menyampaikan orasi ilmiah. Lewat ‘Perhatian dan Harapan untuk Generasi Milenial, Success is a Journey Not Destination’, dia menyampaikan pentingnya wisudawan untuk bisa mengintegrasikan dunia keilmuan ke dalam kehidupan pribadi dan kepada masyarakat.
“Ilmu yang baik adalah ilmu yang terintegrasi dengan kebutuhan masyarakat, kalianlah yang mempunyai tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” ucap Gayus.
Pelaksanaan wisuda sarjana itu juga dihadiri Plt Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Kepala LLDIKTI Wilayah III, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pondok Pesantren Al-Kamal Jakarta KGPH Soeryo Soedibyo Mangkoehadiningrat, serta Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-Kamal Jakarta Kintawar Miko.