REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Solo Gibran Rakabuming santer diisukan menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto usai Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan kandidat berusia minimal 40 tahun atau pernah menjadi kepala daerah. Gara-gara itu, wacana Gibran menjadi cawapres semakin menguat.
Namun, hingga pendaftaran capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah dibuka per Kamis (19/10/2023), Gibran ternyata belum membuat Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). Padahal, SKCK menjadi salah satu syarat pendaftaran cawapres yang harus dibawa ke KPU.
Kapolresta Solo Kombes Iwan Saktiadi pun membenarkan jika Gibran belum membuat SKCK. Dia sudah memverifikasi hal itu kepada jajarannya, dan tidak ada nama Gibran dalam daftar pengajuan SKCK. "Tidak ada," kata Iwan singkat di Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (19/10/2023).
Salah satu syarat menjadi capres atau cawapres adalah tidak pernah melakukan tindak pidana korupsi dan tindak pidana berat lainnya. Untuk mengurus hal tersebut salah satunya adalah melalui Pengadilan Negeri (PN) Solo.
"Ya langsung mengajukan biasa. Syaratnya ya paling SKCK dari kepolisian dilampirkan bersama KTP, KK. Iya dicantumkan (keterangannya buat apa). Karena memang persyaratan digunakan untuknya itu ditulis juga," kata Humas PN Solo, Bambang Aryanto.
Pihaknya juga mengatakan hingga sampai Kamis siang, nama Gibran belum ada di dalam daftar pengajuan pembuatan surat bebas pidana di PN Solo. Hal itu memastikan kabar bahwa Gibran sepertinya tidak mengambil peluang maju sebagai cawapres pendamping Prabowo.
Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming beri tanggapan terkait Menteri BUMN Erick Thohir dan Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra yang dikabarkan membuat SKCK untuk keperluan pendaftaran cawapres Pilpres 2024. Di singgung apakah Erick yang akan menjadi cawapres Prabowo, Gibran meminta untuk menanyakan langsung kepada yang bersangkutan.
"Itu tadi yang bikin SKCK siapa? Ya itu? Makasih ya. (Erick jadi cawapres Prabowo) Tanya pak Erick. Sudah dari tadi siang (dapat kabarnya)," kata Gibran di Kota Solo, Rabu (18/10/2023).
Ikuti Whatsapp Channel Republika
