Rabu 18 Oct 2023 16:14 WIB

Penipu Catut Nama Wali Kota Bogor Buat Akun WhatsApp Palsu

Modus penipuan yang catut nama Wali Kota diunggah di akun instagram takiskotabogor

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Belum lama ini, nama Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dicatut oleh oknum untuk melakukan penipuan bermodus meminta sumbangan. Penipu itu menggunakan aplikasi WhatsApp untuk mengelabui korbannya.
Foto: abc
Belum lama ini, nama Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dicatut oleh oknum untuk melakukan penipuan bermodus meminta sumbangan. Penipu itu menggunakan aplikasi WhatsApp untuk mengelabui korbannya.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Belum lama ini, nama Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dicatut oleh oknum untuk melakukan penipuan bermodus meminta sumbangan. Penipu itu menggunakan aplikasi WhatsApp untuk mengelabui korbannya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bogor, Rahmat Hidayat, mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari warga sejak Ahad (15/10/2023). Modus penipuan itu kemudian diunggah Diskominfo Kota Bogor, melalui akun Instagram Teman Aksi Komunikasi dan Informasi Siber (Takis) Kota Bogor @takiskotabogor untuk mengimbau masyarakat.

Dalam unggahan @takiskotabogor, terdapat tangkapan layar percakapan WhatsApp dari nomor +6283131541654 dengan nama dan foto profil Bima Arya Sugiarto. Isi percakapannya berisi soal pembangunan masjid.

Melalui unggahan tersebut, Diskominfo Kota Bogor menegaskan bahwa akun tersebut merupakan penipu yang berpura-pura menjadi Wali Kota Bogor. Rahmat mengatakan, saat ini belum diketahui siapa orang di balik akun tersebut.

“Laporan dari warga masuk ke kami hari Ahad. Belum diketahui (siapa), kami me-warning (mengingatkan) masyarakat untuk berhati-hati. Khususnya panitia pembangunan masjid,” kata Rahmat kepada Republika, Rabu (18/10/2023).

Lebih lanjut, Rahmat mengungkapkan, sebelumnya pada Juni 2023 juga sempat terjadi aksi penipuan serupa yang mencatut nama Wali Kota Bogor. Bahkan, sang penipu juga membuat bukti transfer palsu seolah-olah Wali Kota Bogor mengirim dana bantuan untuk masjid dari rekening pribadinya.

“Sebelumnya ada juga dengan mengirim bukti transfer palsu. Sekitar bulan Juni,” ujarnya.

Pada unggahan Instagram @takiskotabogor, dijelaskan penipu tersebut kemudian meminta transfer uang koordinasi ke korban. Padahal, segala bantuan dana hibah bantuan sosial (bansos) dari Pemerintah Kota (Pemkot)Bogor mulai dari proses pendaftaran, pemohonan, hingga pembuatan proposal harus melalui aplikasi Sahabat.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bagian Protokol dan Pimpinan (Prokopim) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bogor, Abdul Manan Tampubolon, mengatakan nama pejabat Pemkot Bogor yang lain juga sempat dicatut untuk modus penipuan. Mulai dari Wakil Wali Kota, hingga Sekretaris Daerah (Sekda).

“Memang bermacam-macam modusnya tapi paling sering ditemui itu permintaan sumbangan untuk pembangunan masjid atau kegiatan sosial. Jadi dua itu yang paling banyak,” kata Manan.

Ia mengatakan, sejauh ini belum ada laporan korban yang terlanjur mengirim uang ke sang penipu. Lantaran sejauh ini warga yang menjadi sasaran penipu langsung mengkonfirmasi ke Pemkot Bogor, lalu dibuat klarifikasi dan imbauan sebagai langkah antisipasi.

“Jadi jangan sampai tergiur, iming-imingi mendapatkan A, B, tapi harus membayar sejumlah tertentu. Harap masyarakat bisa berhati-hati,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement