Selasa 17 Oct 2023 00:24 WIB

Siapkan Generasi Kompeten, Kemendikbudristek Transformasi Pendidikan Vokasi

Transformasi yang dilakukan Kemendikbud berupa link and match industri dan vokasi.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pendidikan vokasi (ilustrasi). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong Kolaborasi Nasional Menuju Indonesia Kompeten 2030.
Foto: kementan
Pendidikan vokasi (ilustrasi). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong Kolaborasi Nasional Menuju Indonesia Kompeten 2030.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong Kolaborasi Nasional Menuju Indonesia Kompeten 2030. Salah satunya melalui transformasi pendidikan vokasi. Di mana pendidikan vokasi turut andil dalam mencapai generasi Indonesia yang kompeten. 

"Masa depan bangsa ini dibentuk melalui pembangunan SDM. Dan transformasi bidang pendidikan menjadi bagian penting," ujar Dirjen Pendidikan Vokasi (Diksi) Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, dalam Pertemuan Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) di Jakarta, Sabtu (14/10/2023).

Kiki menerangkan, salah satu transformasi yang Kemendikbudristek lakukan, khususnya di Ditjen Diksi, adalah link and match antara pendidikan vokasi dan industri. Kerja sama tersebut, kata dia, dapat meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai kebutuhan industri.

"Daripada industri bikin sekolah lagi, buka kampus lagi, sekarang industri bisa masuk ke sekolah kita, ke politeknik mengembangkan SDM bersama. Tidak perlu cari guru dan lain-lain, kita bentuk bersama dan kita memiliki SDM yang sesuai apa yang dibutuhkan," jelas Kiki.

Sementara itu, Ketua Steering Committee GNIK Pusat Yunus Triyonggo menerangkan, pihaknya telah membuat peta jalan berisi perencanaan strategis yang akan dilakukan guna mencapai Indonesia Kompeten pada 2023. Di mana salah satunya dengan peningkatan kompetensi tenaga kerja yang diselaraskan dengan majunya teknologi digital.

Upaya tersebut dilakukan dengan pertimbangan mencuatnya isu daya SDM secara global. Sebab itu, Indonesia membutuhkan peningkatan kualitas dan kompetensi SDM secara nasional. "Dan peningkatan ini kita harapkan di semua sektor industri terutama sektor industri prioritas," jelas Yunus.

Lebih jauh dia berharap agar SDM Indonesia mampu bersaing dengan tenaga kerja dari China, India, maupun Jepang dan Korea Selatan. Dia melihat, Indonesia memiliki SDM yang berpotensi dan berprestasi gemilang di Tanah Air.

“Tinggal kita harus rela dan mau berkolaborasi baik pemerintah maupun non pemerintah merancang dan mengeksekusi program intervensi yang efektif dalam mencetak SDM," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement