Senin 16 Oct 2023 18:27 WIB

Lima Daerah di Aceh Siaga Banjir Akibat Hujan Deras

Aceh mulai memasuki musim penghujan.

Warga menggunakan perahu keluar dari permukiman di Desa Lawang, Kecamatan Matang Kuli, Aceh Utara, Aceh, Senin (9/10/2023). Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Bencana banjir akibat luapan Sungai Krueng Pase, Krueng Pirak, Krueng Keuruto, dan Krueng Peto menyebabkan 6 kecamatan di kabupaten itu terendam banjir, mengakibatkan sekitar 2.864 Kepala Keluarga (KK) dengan 9.755 jiwa terdampak banjir, sebanyak 1.726 jiwa mengungsi.
Foto: Antara/Rahmad
Warga menggunakan perahu keluar dari permukiman di Desa Lawang, Kecamatan Matang Kuli, Aceh Utara, Aceh, Senin (9/10/2023). Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Bencana banjir akibat luapan Sungai Krueng Pase, Krueng Pirak, Krueng Keuruto, dan Krueng Peto menyebabkan 6 kecamatan di kabupaten itu terendam banjir, mengakibatkan sekitar 2.864 Kepala Keluarga (KK) dengan 9.755 jiwa terdampak banjir, sebanyak 1.726 jiwa mengungsi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut lima kabupaten di Aceh berstatus siaga banjir yang dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi. Aceh mulai memasuki musim penghujan.

Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Nofrida Handayani Sodik mengatakan dari 23 kabupaten/kota di Aceh, lima di antaranya berstatus siaga banjir dalam beberapa hari ke depan. Daerah tersebut, yakni Aceh Tamiang, Aceh Singkil, Aceh Barat Daya, Nagan Raya, dan Aceh Tengah.

Baca Juga

“Ada (daerah siaga banjir), untuk hari ini di wilayah Aceh Tengah dan Aceh Singkil,” kata Nofrida, Senin (16/10/2023).

Sementara kabupaten/kota lain berstatus waspada terhadap potensi banjir, tanah longsor, dan bencana hidrometeorologi lain dalam beberapa hari ke depan. Nofrida menjelaskan saat ini Aceh sudah memasuki musim penghujan. BMKG memperkirakan, normalnya puncak musim hujan pada Desember-Februari, setelah itu mulai memasuki musim peralihan.  

Untuk beberapa hari ke depan, prakiraan cuaca wilayah Aceh umumnya cerah berawan. Namun, terdapat potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat dan petir yang cukup merata di beberapa wilayah Aceh.

Sebab itu, BMKG meminta apabila terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang, maka masyarakat untuk menjauh dari daerah seperti sungai, pantai, danau, waduk dan lainnya. Dan juga menghindar dari tanah rawan longsor serta pohon yang rawan tumbang.

“Imbauan untuk masyarakat Aceh diharapkan selalu berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan khususnya saat berkendara dalam keadaan hujan di wilayah-wilayah yang terdapat potensi cuaca buruk,” ujarnya.

Di samping itu, BMKG juga mengingat potensi gelombang laut yang mencapai empat meter di perairan Aceh, terutama di wilayah perairan Samudera Hindia Barat Aceh yang mencapai empat meter.

Sementara untuk perairan penyeberangan Banda Aceh-Sabang diprakirakan tinggi gelombang laut dengan kategori rendah yaitu 0,5-1,25 meter. Untuk kecepatan angin di Aceh dalam beberapa hari ini rata-rata 10-30 kilometer per jam dari arah Barat Daya ke Utara.

“Kami juga mengingatkan kepada penyedia jasa penyeberangan dan nelayan agar tidak memaksakan untuk berlayar maupun melaut apabila terjadi gelombang tinggi,” ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement