Sabtu 14 Oct 2023 16:39 WIB

JK: Negara Besar Harus Bisa Hentikan Perang Hamas-Israel

JK minta AS, Eropa dan negara Arab bisa menghentikan perang Palestina-Israel

Seorang tentara Israel berjalan di samping kendaraan lapis baja yang duduk di daerah sepanjang perbatasan dengan Gaza, Israel selatan, 14 Oktober 2023. Lebih dari 1.300 warga Israel tewas dan lebih dari 3.200 lainnya terluka, menurut IDF, setelah gerakan Islam Hamas melancarkan serangan. serangan terhadap Israel dari Jalur Gaza pada 07 Oktober. Lebih dari 1.500 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 6.600 lainnya terluka di Gaza sejak Israel melancarkan serangan udara balasan, kata pejabat kesehatan Palestina.
Foto: EPA-EFE/MARTIN DIVISEK
Seorang tentara Israel berjalan di samping kendaraan lapis baja yang duduk di daerah sepanjang perbatasan dengan Gaza, Israel selatan, 14 Oktober 2023. Lebih dari 1.300 warga Israel tewas dan lebih dari 3.200 lainnya terluka, menurut IDF, setelah gerakan Islam Hamas melancarkan serangan. serangan terhadap Israel dari Jalur Gaza pada 07 Oktober. Lebih dari 1.500 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 6.600 lainnya terluka di Gaza sejak Israel melancarkan serangan udara balasan, kata pejabat kesehatan Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Presiden periode 2004–2009 dan periode 2014–2019 Muhammad Jusuf Kalla berharap negara-negara besar seperti Amerika, negara-negara Arab, dan juga Eropa untuk dapat mengambil bagian dalam menghentikan perang antara Hamas dan Israel.

"Perang ini tentu perang lama, sebenarnya konflik lama 75 tahun sudah konflik ini, malah mungkin berabad-abad. Jadi, agar negara-negara yang besar seperti Amerika, negara-negara Arab, Eropa itu dapat menjaga sehingga terjadi penghentian perang itu sendiri. Itu harapan kami," kata Jusuf Kalla di Jakarta, Sabtu.

Baca Juga

Konflik Palestina-Israel berlangsung sejak Sabtu (7/10/2023) lalu ketika Hamas mulai melakukan Operasi Badai Al Aqsa, yakni serangan mendadak dari segala penjuru, termasuk serentetan peluncuran roket dan penyusupan ke Israel lewat jalur darat, laut, dan udara.

Hamas mengungkapkan bahwa operasi tersebut sebagai balasan atas penyerbuan terhadap Masjidilaksa di wilayah Yerusalem Timur yang diduduki, dan peningkatan kekerasan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina.

Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi untuk menargetkan Hamas di Jalur Gaza. Aksi balasan tersebut meluas hingga memutus pasokan air dan listrik ke Jalur Gaza sehingga memperparah kondisi kehidupan di wilayah yang terkepung sejak 2007.

Hingga Jumat (13/10) sebanyak 1.843 warga Palestina dinyatakan meninggal dunia, dan 7.138 orang lainnya terluka akibat serangan Israel yang dilancarkan setelah Hamas menyerang Israel pada tanggal 7 Oktober. Sementara itu, Israel kehilangan 1.200 nyawa akibat serangan Hamas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement