REPUBLIKA.CO.ID, Sayap militer Hamas pada Jumat (6/6/2025) mengingatkan Israel bahwa kematian para tentara IDF di Khan Younis dan Jabalia berulah sebatas permulaan dari sesuatu yang akan dihadapi IDF di Jalur Gaza. Pada hari yang sama, Israel mengumumkan tujuh tentaranya tewas di Gaza.
"Kekalahan yang diderita oleh tentara pendudukan di Khan Younis (selatan) dan Jabalia (utara) hanyalah sebuah rangkaian operasi tingkat-tinggi yang berlanjut," kata juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Obaida dikutip Anadolu.
Menyinggung warga Israel, Obaida mendesak mereka untuk menekan kepemimpinan Israel untuk menghentikan perang di Gaza, "atas bersiap untuk menerima lebih banyak peti mati berisi mayat anak-anak mereka."
Empat prajurit IDF terbunuh dan lima lainnya cedera pada Jumat pagi dalam sebuah ledakan di sebuah gedung di permukiman Bani Suheila di Khan Younis, selatan Gaza. Sebelumnya, Brigade Al-Qassam pada Kamis (5/6/2025), mengatakan, para tentaranya melaksanakan sebuah 'penyergapan kompleks' di kamp pengungsi Jabalia di utara Gaza.
Akibat penyergaban di kamp Jabalia itu, Israel mengumumkan, tiga tentara tewas dan dua lainnya luka-luka. Menurut keterangan IDF, para prajurit itu tewas pada Senin sore saat sebuah alat peledak diledakkan di dekat sebuah kendaraan di Jabalia.
Serangan Israel di Jalur Gaza terus berlanjut, dan telah menewaskan lebih dari 54 ribu warga Palestina. Agresi Israel di Gaza juga telah mengakibatkan kondisi kelaparan warga dan menjadikan Gaza sebagai tempat yang tidak layak huni lagi.