REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto semakin banyak dipilih oleh para pemilih Presiden Jokowi yang puas dengan kinerja pemerintah. Adanya kepuasan para pemilih Jokowi di 2019 silam tersebut, ternyata berimbas positif terhadap tingkat elektabilitas menteri pertahanan (menhan) tersebut.
Berdasarkan survei yang dirilis Poltracking Indonesia periode 25 September-1 Oktober 2023, Prabowo banyak mendapat perhatian pemilih Jokowi yang puas kinerja pemerintah. Sebaran pemilih yang puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin ada di angka 80,6 persen. Dari angka itu, Prabowo meraih 39,3 persen.
"Pemilih Jokowi di 2019 memang cenderung ke Ganjar, namun kini Prabowo lambat laun mulai menyusul dan menurut saya ini ada faktor kedekatan dengan Presiden Jokowi," kata Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi seperti dikutip dari kanal Poltracking TV di Jakarta, Rabu (11/10/2023).
"Di media massa ada kedekatan Prabowo dan Jokowi yang memperlihatkan semakin intim dan beberapa pekan lalu, ketika ada banyak isu yang negatif menyerang kepada Prabowo, Jokowi seperti melakukan pembelaan dalam tanda petik kepada Prabowo, dan ini punya dampak secara elektoral," tutur Arya.
Kedekatan antara Prabowo dan Jokowi, belakangan ini, memang memberikan dampak yang positif. Terlebih dari survei terbaru yang dilakukan Poltracking, Prabowo berhasil meraup suara tertinggi mengalahkan capres PDIP Ganjar Pranowo dan capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Rasyod Baswedan.
Dari simulasi tiga nama, Prabowo berada di urutan teratas dengan 40,6 persen. Kemudian, diikuti Ganjar dengan 38,2 persen dan Anies 13,6 persen.
Kendati sebaran pemilih yang puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf cenderung kepada Ganjar, namun kenaikan elektabilitas Prabowo yang di atas lima persen, menjadi potensi yang positif jelang Pilpres 2024. Adanya kenaikan tinggi tersebut, diyakini menjadi katalis positif bagi Prabowo untuk menguasai Jawa Timur.
Dengan begitu, Prabowo bisa merebut suara mayoritas pemilih Jokowi pada Pilpres 2019. "Prabowo Subianto mengalami kenaikan 5,8 persen," kata Arya.