Sabtu 07 Oct 2023 09:00 WIB

Cirebon Raya Ambil Peluang Maskapai Mulai Bulan Ini Mendarat di Bandara Kertajati

Penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara dipindah ke Kertajati mulai 28 Oktober.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Erik Purnama Putra
Maskapai Air Asia mendarat di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Foto: Dok. Humas BIJB
Maskapai Air Asia mendarat di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perpindahan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung menuju Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka resmi dimulai pada 28 Oktober 2023. Nantinya, beroperasinya penerbangan domestik dan internasional di Kertajati, akan mempengaruhi kawasan sekitarnya.

Salah satunya, kawasan Cirebon Raya yang saat ini sedang dipersiapkan menjadi salah satu kawasan destinasi wisata unggulan di Provinsi Jawa Barat.  Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar, akan ada beberapa maskapai yang dijadwalkan mendarat di Kertajati pada akhir Oktober 2023.

Hal itu akan menjadi peluang besar untuk menggerakan potensi wisata, budaya, hingga ekonomi kreatif di wilayah Cirebon Raya. "Fokus kami adalah wilayah Cirebon Raya dan Kota Cirebon sebagai pusatnya. Insya Allah awal November nanti akan ada famtrip wartawan dari mancanegara untuk menerapkan travel pattern di kawasan Cirebon Raya," ujar Benny di Bandung, Kamis (5/10/2023).

Menurut Benny, perpindahan penerbangan dari Bandung ke Majalengka menjadi momentum bagi Cirebon untuk bisa menggaet wisatawan. Sehingga, harapan Pj Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin agar ada event bisa digelar secara berkelanjutan, perlu disikapi dan diantisipasi dengan baik.

"Juga untuk industri kreatif, tentunya butuh support dari kota maupun wilayah lain di sekitar Kota Cirebon, bagaimana caranya untuk meramaikan kegiatan termasuk atraksi budaya," kata Benny.

Sejauh ini, kata dia, persiapan matang terus dilakukan baik oleh Pemerintah Provinsi Jabar maupun Pemerintah Kabupaten/Kota Cirebon. Hal tersebut dilakukan demi menciptakan kesan positif di mata wisatawan.

"Ini menjadi tugas kita memberikan edukasi kepada masyarakat di sekitar destinasi wisata, bahwa harus menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. Sebab keamanan dan kenyamanan menjadi faktor penting bagi wisatawan untuk datang ke suatu tempat," kata Benny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement