REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Polhukam Mahfud MD menggelar pertemuan dengan beberapa tokoh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang menjadi partai pengusung capres Ganjar Pranowo. Menyikapi hal itu, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi menilai, pertemuan Mahfud dan petinggi partai Ka'bah bersifat biasa saja.
Padahal, tokoh yang ditemui Mahfud MD tidak main-main, yaitu Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Muhamad Mardiono dan Ketua Majelis Pertimbangan Romahurmuziy alias Gus Romi. Terkait pertemuan itu, Baidowi merasa, silaturahim yang digelar lebih bertujuan untuk menepis asumsi publik.
"Asumsi di publik kalau Mahfud dan Gus Romi ada perselisihan," kata Baidowi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (5/10/2023).
Dia menekankan, kenyataannya tidak ada perselisihan antara Mahfud-Romi. Baidowi pun mengingatkan, antara Mahfud dan Romi sama-sama dari Yogyakarta, dari keluarga Nahdlatul Ulama, dan berdarah Madura.
Artinya, menurut Baidowi, Mahfud dan Romi bukan orang lain yang selama ini diasumsikan publik saling bermusuhan. Dia berpendapat, dengan duduk bersama itu sudah menunjukkan dan menegaskan tidak ada persoalan antara Mahfud dan Romi. "Sudah clear," ujar Baidowi.
Terkait pertemuan Mahfud-Mardiono, kata Baidowi, hal itu sudah beberapa kali dilakukan. Terlebih, sambung dia, hubungan antara Mahfud dan Utusan Khusus Presiden RI tersebut selama ini terjalin cukup baik. "Saya kira itu juga bagian dari komunikasi politik, meskipun belum mengambil keputusan," kata Baidowi.
Meski begitu, Baidowi membantah, berbagai pertemuan itu secara spesifik membahas dinamika Pilpres 2024. Dia menegaskan, pertemuan yang dilakukan Mahfud dengan tokoh PPP itu lebih membahas masalah kebangsaan. "Arah hukum negara kita, soal kemudian di situ ada menyerempet sedikit wajar saja," ujar Baidowi.
PPP saat ini sudah berada di poros yang mengusung Ganjar Pranowo bersama PDIP, Partai Hanura dan Perindo. PPP masih terus mengusulkan nama Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno, agar bisa mengisi posisi cawapres.