Kamis 05 Oct 2023 10:28 WIB

Erick Kutuk Upaya Pembakaran dan Pembunuhan Hewan di TN Way Kambas Lampung

Erick Thohir berharap bayi badak Sumatera yang baru lahir selamat dari kebakaran

Rep: Muhammad Nursyamsi/Mursalin Yasland/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri BUMN Erick Thohir usai menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan. Erick kecam keras upaya pembakaran di Taman Nasional Way Kambas
Foto: Republika/ N Dessy Suciati Saput
Menteri BUMN Erick Thohir usai menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan. Erick kecam keras upaya pembakaran di Taman Nasional Way Kambas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menyampaikan keprihatinannya atas terbakarnya sekitar 200 hektare lebih lahan gambut di Taman Nasional Way Kambas, Lampung. Erick yang memiliki darah Lampung menilai aksi dugaan pembakaran dan pembunuhan hewan dengan sengaja merupakan hal yang tidak bisa diterima.

"Mengutuk keras perusakan, pembakaran, dan pembunuhan hewan dengan sengaja di Taman Nasional Way Kambas, Lampung," ujar Erick melalui akun Instagram, @erickthohir pada Rabu (4/10/2023).

Erick menyampaikan Taman Nasional Way Kambas padahal baru saja mendapatkan kabar gembira dengan lahirnya satu ekor badak Sumatera berjenis kelamin betina di Suaka Rhino Sumatera, Taman Nasional Way Kambas.

Berdoa untuk keselamatan semua hewan di sana, termasuk bayi badak Sumatera yang baru lahir beberapa waktu lalu,"

Kebakaran hutan di Nasional Way Kambas tahun ini terparah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Humas Balai TNWK Lampung Timur, Sukatmoko, kepada Republika, Rabu (4/10/2023) menyampaikan, gajah dan badak yang terdapat di hutan TNWK, dalam kondisi aman dan sehat. Asap dan debu bekas kebakaran lahan gambut tidak terdampak serius pada kesehatan gajah dan badak di TNWK.

Sedangkan, penyebab api, dia mengatakan saat ini kondisi hutan dan lahan gambut sekarang kering kerontang dan rentan terhadap percikan api. Hal itu dampak El Nino yang menyebabkan kemarau panjang lebih dari lima bulan terakhir.

"Kalau penyebab kebakaran, diduga karena adanya pemburu liar saja di hutan, yang sengaja membuang percikan api. Lahan gambut yang kering mudah terbakar," kata Sukatmoko.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement