REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus senior Partai Golkar, Jusuf Kalla (JK) menyebut, Pilpres 2024 kemungkinan akan berlangsung dua putaran. Menurutnya, pilpres satu putaran sulit terwujud karena ada tiga kandidat capres.
Hal itu disampaikan JK ketika diminta pendapatnya soal wacana mewujudkan pilpres satu putaran dengan cara membentuk dua poros koalisi capres saja, di kediamannya, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Rabu (4/10/2023). JK bertemu awak media usai menerima kedatangan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
JK menjelaskan, saat ini ada tiga kandidat capres, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Apabila ingin mewujudkan pilpres satu putaran, maka salah satu kandidat harus memperoleh 50 persen lebih suara pemilih, yakni minimal 85 juta suara.
"Karena tiga (capres), agak sulit juga kalau satu putaran, karena harus mendapat minimun 85 juta suara. Ada tidak calon yang bisa (langsung) dapat 85 juta suara? Agak sulit ya," kata JK saat menyampaikan keterangan pers bersama Puan.
Analisis JK itu didasarkan pada asumsi bahwa jumlah pemilih Pemilu 2024 sebanyak 170 juta orang. Sebagai catatan, KPU RI telah menetapkan jumlah pemilih Pemilu 2024 sebanyak 204 juta orang.
Menurut JK, dengan situasi sekarang, sangat sulit bagi salah satu capres untuk mendulang 50 persen suara pemilih. Kendati begitu, kemungkinan pilpres hanya satu putaran tetap ada. "Tetap ada kemungkinan, tapi tetap kemungkinan terbesar adalah dua putaran," kata Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12 RI itu.
Sebagai gambaran, pilpres digelar satu putaran apabila ada capres yang memperoleh 50 persen lebih suara dari total suara sah. Apabila tidak ada, maka harus dilaksanakan pilpres putaran kedua alias pemilih mencoblos ulang. Putaran kedua diikuti oleh dua capres yang memperoleh suara terbanyak pada putaran pertama.
Pilpres 2024 kemungkinan besar akan diikuti oleh tiga pasangan capres-cawapres, yakni duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, poros Prabowo Subianto, dan poros Ganjar Pranowo.
Sejumlah analis politik meyakini Pilpres 2024 akan berlangsung dua putaran karena hasil sigi sejumlah lembaga survei mendapati bahwa belum ada satupun kandidat yang elektabilitasnya mendekati angka 50 persen. JK diketahui selama ini dekat dengan Anies Baswedan. Adapun partainya Puan, PDIP, mengusung Ganjar Pranowo.