Selasa 03 Oct 2023 17:24 WIB

Kompetisi Ide Bisnis KIWI Challenge Ajak Pelajar SMA Tanggapi Isu Sosial

Kota cerdas dan teknologi AI jadi fokus utama kompetisi yang memasuki tahun keempat

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kompetisi terkait usaha untuk pelajar SMA, yakni Kompetisi Ide Wirausaha Indonesia (KIWI) Challenge, kembali digelar. Kota cerdas dan teknologi AI menjadi fokus utama kompetisi yang dirancang untuk menginspirasi anak muda terlibat dalam aktivitas kewirausahaan yang menanggapi isu-isu sosial itu
Foto: dok istimewa
Kompetisi terkait usaha untuk pelajar SMA, yakni Kompetisi Ide Wirausaha Indonesia (KIWI) Challenge, kembali digelar. Kota cerdas dan teknologi AI menjadi fokus utama kompetisi yang dirancang untuk menginspirasi anak muda terlibat dalam aktivitas kewirausahaan yang menanggapi isu-isu sosial itu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kompetisi terkait usaha untuk pelajar SMA, yakni Kompetisi Ide Wirausaha Indonesia (KIWI) Challenge, kembali digelar. Kota cerdas dan teknologi AI menjadi fokus utama kompetisi yang dirancang untuk menginspirasi anak muda terlibat dalam aktivitas kewirausahaan yang menanggapi isu-isu sosial itu.

“Memasuki tahun keempatnya, KIWI Challenge telah tumbuh menjadi sebuah platform unik untuk New Zealand dan para akademisi terkemuka kami untuk tetap terhubung dengan para pelajar Indonesia melalui cara yang dekat dengan hal-hal yang penting bagi mereka,” ujar Regional Director Asia Education New Zealand Manapou ki te Ao (ENZ), Ben Burrowes, dalam keterangannya, Senin (2/10/2023).

ENZ menjadi penyelenggara KIWI Challenge. Tahun ini, mereka berkolaborasi bersama universitas di New Zealand dan Kopi Tuli, sebuah komunitas Tuli di Jakarta. Tahun ini, ENZ bermitra dengan Auckland University of Technology (AUT) sebagai tuan rumah kompetisi. 

Kelompok-kelompok perwakilan sekolah akan mengumpulkan entri video untuk panel juri yang berisi akademisi AUT dan perwakilan ENZ. Para peserta akan dinilai oleh panel juri untuk memilih sejumlah finalis. Para finalis kemudian akan didukung melalui sejumlah lokakarya dan mentoring oleh para akademisi AUT.

Perwakilan akademisi dari AUT adalah Dosen Senior Bisnis Internasional, Strategi, dan Kewirausahaan, Taghreed Hikmet. Dia merupakan sosok yang terafiliasi dengan sejumlah lembaga terkait kota cerdas dan memiliki ketertarikan dalam membimbing dan menginspirasi para calon pemimpin masa depan.

Hikmet sendiri mengaku senang untuk bisa mendapatkan kesempatan menginspirasi para peplajar Indonesia untuk berpikir kreatif tentang seperti apa masa depan. Pembangunan kota-kota cerdas, kata dia, adalah tentang meningkatkan keberlanjutan, menciptakan kesempatan untuk pembangunan ekonomi, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Pembangunan kota-kota cerdas adalah tentang meningkatkan keberlanjutan, menciptakan kesempatan untuk pembangunan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup Masyarakat. Saya tak sabar melihat ide-ide apa yang akan dihadirkan oleh para peserta,” ujar dia.

Para pemenang kompetisi akan diumumkan pada Sabtu, 25 November 2023, dengan tiga kelompok pemenang utama akan mendapatkan voucer senilai Rp 2 juta hingga Rp 10 juta. Hingga saat ini, KIWI Challenge telah diikuti oleh lebih dari 1.000 pelajar Indonesia, dan setiap tahunnya telah menghadirkan satu universitas dari New Zealand dan tema tertentu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement