REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, menjelaskan bahwa dirinya memiliki hak prerogatif dalam memilih bakal calon presiden (capres) yang diusung pihaknya. Dalam hal ini adalah Ganjar Pranowo yang diyakininya dapat memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Hingga pada saatnya nanti melalui perjuangan kita semua yang menyatu dengan rakyat, saya yakin, haqqul yakin, ainul yaqin, insya Allah kalau kita kerja keras Ganjar pranowo bisa menjadi presiden kedelapan," ujar Megawati dalam pidato penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP, Ahad (1/10/2023).
Kendati demikian, ia mengingatkan kepada siapa pun yang akan maju menjadi pemimpin untuk tak memikirkan haknya. Namun, mereka haruslah memikirkan kewajibannya dalam menghadirkan kesejahteraan untuk rakyat.
Ia pun menyinggung Presiden Joko Widodo yang telah melewati dinamika politik sebagai kader PDIP selama sekira 22 tahun. Jokowi dipandangnya memiliki rekam jejak yang lengkap dari kader biasa, kemudian menjadi wali kota Solo, lalu menduduki posisi gubernur DKI Jakarta, hingga akhirnya terpilih menjadi presiden dua periode.
"Pemilu yang merupakan persoalan masa depan tentang bagaimana membangun kesinambungan. Jadi, ya dimulai dari masa Bung Karno yang telah membuka gerbang kemerdekaan, juga ketika saya memimpin dengan menyelesaikan berbagai krisis ekonomi politik dan sosial," ujar Megawati.
"Sehingga membuka gerbang demokrasi untuk rakyat ini begitu banyak kemajuan pada masa Presiden Jokowi. Semuanya harus menjadi satu napas kepemimpinan PDI Perjuangan," kata presiden ke-5 Republik Indonesia itu.
Dalam pidatonya di Rakernas IV PDIP, Jokowi menilai permasalahan pangan yang menjadi tema utama forum tersebut sangat sesuai dengan keadaan dunia saat ini. Ia sendiri setuju dengan pandangan Ganjar dalam menghadirkan kedaulatan pangan untuk Indonesia.
Sebab, persoalan pangan adalah sesuatu yang tidak mudah untuk diselesaikan. Karena hal tersebut menyangkut ancaman perubahan iklim, kondisi geopolitik, hingga masih tidak stabilnya ekonomi dunia.
"Dan lebih setuju lagi apa yang disampaikan calon presiden Pak Ganjar Pranowo. Tadi saya bisik-bisik ke beliau, 'Pak nanti abis dilantik besoknya langsung masuk kedaulatan pangan, nggak usah lama-lama, perencanaannya disiapkan sekarang'," ujar Jokowi dalam pidatonya di Jakarta International Expo, Jakarta.
"Begitu dilantik besok langsung masuk ke kerja kedaulatan pangan, sehingga swasembada pangan, ketahanan pangan kedaulatan pangan itu betul-betul kita miliki," katanya.