Kamis 28 Sep 2023 22:34 WIB

Relawan Ganjar Muda Padjajaran Ajak Anak Muda Peduli Kesenian Tradisional Jawa Barat

Para pemuda didorong terlibat aktif dalam kesenian.

Pentas kesenian Bajidoran di Kebon Awi bersama ratusan masyarakat di Udjo Ecoland, Cimenyan, Bandung, Jawa Barat.
Foto: Dok. Web
Pentas kesenian Bajidoran di Kebon Awi bersama ratusan masyarakat di Udjo Ecoland, Cimenyan, Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jawa Barat merupakan provinsi yang kaya akan kesenian daerah. Mulai dari tarian, lukisan, hingga lagu-lagu tradisional yang dimainkan dengan sepenuh hati dan selalu memikat penikmatnya.

Salah satu kesenian yang turut memikat penikmat seni yakni kesenian bajidoran. Bajidoran merupakan tampilan hiburan masyarakat yang kerap digelar di acara pernihakan, penyambutan ataupun hiburan rakyat.

Baca Juga

Hal tersebut menginisiasi Ganjar Muda Padjajaran (GMP) untuk berkolaborasi bersama Saung Angklung Udjo dan Namin Grup untuk mengadakan kegiatan pentas kesenian 'Bajidoran di Kebon Awi' bersama ratusan masyarakat di Udjo Ecoland, Cimenyan, Bandung, Jawa Barat. 

Ditanya soal alasan apa yang melatarbelakangi kolaborasi tersebut, Direktur Utama Saung Angklung Udjo, Taufik Hidayat Udjo mengatakan bahwa pihaknya memiliki kesamaan visi dan cara pandang yang sama dalam industri kesenian.

Apalagi, ditengahnya masifnya industri kesenian modern menuntut para pelaku industri tradisional harus kreatif dan inovatif dalam menjaga eksistensinya.

"Kami memiliki passion yang sama, yakni mencintai budaya tradisional dan memang kalau bukan kami yang mencintai budaya tradisional siapa lagi. Terlebih, saat ini budaya tradisional sudah sangat memprihatinkan, sehingga dengan upaya seperti ini semoga bisa terlihat dan terpelihara kembali agar mampu tumbuh berkembang," ujar Taufik, seperti dinukil pada Jumat (29/9/2023). 

Anak ke-9 dari 10 bersaudara dari pasangan Udjo Ngagalena dan Uum Sumiati tersebut mengaku senang atas kepedulian yang diberikan GMP terhadap industri kesenian tradisional. Menurutnya, ini menjad momen yang bagus untuk memperkuat industri kesenian di Jawa Barat.

"Senang sekali ya, inilah pentingnya sinergi. Bahwa dengan sinergi itu tentunya kita akan menjadi lebih besar dan lebih kuat," kata Taufik.

Terlebih lagi, pada 14 Mei 2023 lalu, Ganjar Pranowo sempat mendatangi 'rumahnya' di Saung Angklung Udjo Bandung yang membuatnya bisa menilai bahwa Ganjar Pranowo bisa menjadi harapan untuk menjaga eksistensi kesenian tradisional di Indonesia.

"Saya melihat bahwa beliau merupakan sosok yang menjadi harapan, mulai dari perilakunya dan tingkah bodornya tapi punya bobot bukan hanya sekedar membuat kami ketawa tapi ada isinya. Saya yakin apabila kemudian beliau punya mandat sebagai pemangku kebijakan bisa merangkul kembali para seniman seperti kami lanjutnya," kata dia.

Melalui kegiatan tersebut, Taufik berpesan untuk senantiasa melestarikan kesenian tradisional dan mendorong semangat generasi muda untuk bermanfaat untuk bangsa.

"Yuk kita semangat untuk bermanfaat untuk negeri ini. Salah satunya dengan mendukung Pak Ganjar sebagai Presiden," kata dia. 

Ini bukan kali pertama kelompok serupa menggelar kegiatan yang berkaitan dengan seni.  menggandeng pelaku industri seni dan budaya untuk melestarikan wayang golek sebagai salah satu kesenian khas Jawa Barat.

Kolaborasi itu dalam bentuk kegiatan Pagelaran Wayang Golek serta Penyerahan Lukisan Ganjar Pranowo di Padepokan Giri Harja, Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

"Ini merupakan kegiatan kolaborasi antara kami (GMP) dengan Padepokan Giri Harja. Kami sadar betul bahwa kondisi seni tradisional khususnya di Jawa Barat makin tergerus di tengah modernisasi. Kami hadir di sini berupaya untuk terus melestarikan kesenian khususnya Wayang Golek," kata dia, demikian dilansir dari Antara

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement