Kamis 28 Sep 2023 02:15 WIB

Di Hadapan Mahasiswa UMM, Prabowo Subianto Tekankan Pentingnya Pendidikan

Kata Prabowo, Muhammadiyah memiliki tradisi dan misi dalam pendidikan.

Rep: Wilda Fizriyani / Red: Gita Amanda
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan Kuliah Umum dengan menghadirkan Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto, Rabu (27/9/2023).
Foto: Republika/ Wilda Fizriyani 
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan Kuliah Umum dengan menghadirkan Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto, Rabu (27/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto menekankan pentingnya pendidikan bagi kehidupan masyarakat. Hal ini disampaikan Prabowo saat mengisi Kuliah Umum di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (27/9/2023).

Sebagaimana diketahui, kata Prabowo, Muhammadiyah memiliki tradisi dan misi dalam pendidikan. Hal ini dapat dilihat melalui program-program yang dihadirkan UMM. Dua di antaranya seperti program Center of Excellence (CoE) dan Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat (P3M). 

 

Prabowo meyakini pendidikan memiliki manfaat besar dalam kehidupan. Dengan pendidikan, kata dia, masalah kemiskinan di Indonesia dapat teratasi. Melalui pendidikan juga martabat seseorang dan bangsa dapat dijaga dengan baik.

 

Tidak hanya itu, pendidikan juga dianggap mampu mencapai keadilan di Indonesia. "Dan (dapat) capai kesetaraan dan demokrasi, dan capai kehormatan kemerdekaan sejati," kata Prabowo di hadapan para mahasiswa UMM.

 

Pada dasarnya, Prabowo menilai, program yang dimiliki UMM merupakan terobosan luar biasa. Program tersebut dianggap sebagai langkah strategis dan logis untuk mengatasi kesulitan nyata di lingkungan masyarakat. Sebab itu, dia memberikan penghargaan besar dan optimis dari program yang dihadirkan UMM termasuk ketika para profesor turut membantu kesulitan rakyat. 

 

Sementara itu, Rektor UMM, Profesor Fauzan mengatakan, saat ini terdapat 36 ribu mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia mengemban pendidikan di UMM. Dalam mengemban amanah pendidikan, UMM menyadari terdapat birokrasi yang terlalu rumit di Indonesia. Jika itu terus terjadi, maka Indonesia akan sulit maju.

 

Merujuk birokrasi yang begitu rumit, UMM menjalankan program CoE berbasis program studi (prodi). Saat ini setidaknya terdapat 42 CoE yang sifatnya fleksibel. "Jadi misalnya mahasiswa fakultas ekonomi boleh ambil CoE peternakan. Begitu juga mahasiswa fakultas peternakan dapat ambil CoE," ucap dia.

 

Adapun program CoE mulai berlaku di UMM sejak 2018 lalu. Fauzan tidak menampik langkah ini memang terlalu dini lahirnya. Namun program tersebut nyatanya mendapatkan apresiasi dan respons positif karena dianggap mampu mengatasi masalah di Indonesia.

 

Fauzan menegaskan, UMM pada dasarnya tidak ingin lulusannya hanya sekadar menjadi sarjana generik. Mahasiswa di UMM dituntut memiliki kompetensi spesifik sesuai kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya begitu masif mengembangkan program CoE. 

 

Di samping itu, dia juga tidak ingin melupakan slogan UMM "Dari Muhammadiyah untuk Bangsa". Merujuk dari slogan ini, UMM berusaha menerjunkan para profesornya ke masyarakat guna membantu mengupas persoalan bangsa. Guna program ini berjalan dengan baik, pihaknya juga bekerja sama dengan para pemimpin daerah sehingga potensi di wilayah masing-masing dapat dikembangkan ke depannya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement