REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah nama masih berpeluang menjadi calon wakil presiden yang mendampingi bakal calon presiden Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo. Sebab, hingga saat ini dua bacapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan Koalisi PDIP ini belum juga mendeklarasikan pasangannya meski masa pendaftaran kurang dari sebulan yakni 19 Oktober-25 November 2023.
Mereka di antaranya nama-nama yang selalu disebut lembaga survei, di antaranya Erick Thohir, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, Khofifah Indar Parawansa, dan Mahfud MD.
"Injury time sepertinya pilihan bagi kedua koalisi bacapres untuk mengumumkan bacawapres melihat dinamika saat ini," ujar pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Andriadi Achmad dalam keterangannya, Rabu (27/9/2023).
Andriadi pun menilai, Prabowo lebih tepat memilih pasangan dengan latar belakang NU dan segi geografis dari Jawa tengah dan Jawa Timur. Hal ini karena Prabowo memiliki basis suara di wilayah Sumatera, Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Oleh karena itu, pilihan yang tepat bagi bacawapresnya Prabowo adalah Mahfud MD, Khofifah, Said Agil Siroj, dan Erick Thohir. Sedangkan, Ganjar Pranowo dinilai cocok dengan bacawapres yang menguasai Sumatra, Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta serta berlatarbelakang NU seperti Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, Erick Thohir, Mahfud MD, maupun Khofifah.
Uniknya, nama Erick Thohir muncul sebagai cawapres untuk dua bacapres, baik Prabowo maupun Ganjar. Hal ini, kata Andriadi, karena performa Erick Thohir yang dinilai serbabisa.
Selain sosok yang dekat dengan Presiden Joko Widodo, Erick sebagai Menteri BUMN juga dinilai berhasil dalam kabinet. "Erick termasuk menteri serbabisa ditambah kemampuan finansial yang cukup. Dia juga tercatat sebagai warga NU dan GP Ansor," ujarnya.
Meski begitu, di tengah persaingan cawapres kedua koalisi, muncul juga wacana menyandingkan Prabowo-Ganjar sebagai pasangan. Andriadi menilai alternatif itu sulit diwujudkan, tetapi masih mungkin terjadi.
"Walaupun alternatif tersebut sulit untuk diwujudkan, tetapi politik sangat dinamis. Bisa saja duet Prabowo-Ganjar terwujud jika ada restu dari Megawati dan Prabowo," ujarnya.