Selasa 26 Sep 2023 12:06 WIB

Kerja Sama Petani dengan Pemerintah Diperkuat untuk Capai Ketahanan Pangan

Imbauan itu disampaikan Moeldoko saat berkunjung ke sejumlah desa di Sukabumi.

Moeldoko saat berkunjung ke sejumlah desa di Sukabumi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Foto: Dok. Hkti
Moeldoko saat berkunjung ke sejumlah desa di Sukabumi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko meminta masyarakat, khususnya petani, untuk memperkuat kerja sama dengan pemerintah agar bisa mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Imbauan itu disampaikan Moeldoko saat berkunjung ke sejumlah desa di Sukabumi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Moeldoko mengungkapkan, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Perlu ada sinergi dengan sejumlah pihak termasuk juga dengan masyarakat, khususnya petani di seluruh wilayah di Indonesia.

Baca Juga

“Saya melihat gairah yang besar dari para petani hortikultura disini. Jika mereka makin mengenal teknologi pertanian modern, saya yakin hasil panennya akan semakin melimpah, dan tidak bergantung pada cuaca dan musim. Apabila panen melimpah, kita semua bisa membantu mewujudkan ketahanan pangan nasional,” kata sosok yang kerap disebut sebagai sosok Bapak Maju Tani Indonesia itu setelah berdiskusi dengan petani sayuran di Kecamatan Pulosari, Sukabumi, seperti dinukil pada Selasa (26/9/2023). 

 

Menurut Moeldoko, dunia berada dalam ancaman krisis pangan. Karena itu, pemerintah mengajak seluruh pihak untuk bekerja keras mencegah terjadinya krisis pangan nasional.

 

Moeldoko menambahkan, para petani bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk meningkatkan hasil pertanian. Salah satunya adalah inisiasi Gerakan Maju Tani yang diusung oleh sejumlah petani muda yang menggunakan teknologi untuk membantu para petani.

 

“Maju Tani, sebuah inisiatif gerakan perubahan di bidang pertanian tampil dengan konsep-konsep modern yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani. Melalui integrasi teknologi dan praktik pertanian terkini, Maju Tani dengan tekad yang kuat berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas dan mutu hasil pertanian di seluruh Indonesia,” ujar Moeldoko yang juga Bapak Maju Tani Indonesia.

Saat berkunjung ke Desa Gunung Ndut, Desa Kadununggal, dan Desa Pulosari di Kabupaten Sukabumi, Moeldoko berdialog dengan beragam kelompok tani yang memiliki peran sentral dalam mengembangkan sektor pertanian dan peternakan di kawasan ini. Di Desa Gunung Ndut, interaksi dengan petani madu, pengelola green house vanili, peternak lebah madu, dan para penakar ikan arwana menjadi sumber wawasan berharga mengenai tantangan dan peluang yang mereka hadapi.

“Saya lahir dari seorang petani di desa sehingga saya sangat perhatian terhadap petani dan juga kesejahteraan mereka. Pengalaman saya sebagai kepala Staf TNI Angkatan Darat, panglima TNI dan kepala Staf Kepresidenan memberikan saya kesempatan untuk bisa berdialog langsung dengan petani. Saya juga memberikan apresasi kepada teman-teman yang mendaulat saya sebagai Bapak Maju Tani Indonesia,” kata Moeldoko.

Di Desa Pulosari, Moeldoko berkomunikasi dengan petani sayur-mayur lokal dan memberikan penjelasan mengenai tindakan konkret yang akan diambil oleh pemerintah untuk mendukung mereka dalam meningkatkan hasil panen dan pendapatan.

Kulminasi dari kunjungan bersejarah ini adalah Penandatanganan Pakta Integritas untuk pemilu damai di wilayah Kabupaten Sukabumi. Tindakan ini dengan tegas menegaskan komitmen pemerintah untuk mendukung proses demokrasi yang aman, damai, dan transparan, yang merupakan fondasi utama menjaga stabilitas dan kedamaian di wilayah ini.

Nama Moeldoko sempat gencar disebut-sebut  ketika ratusan spanduk Konco Kulo Moeldoko tersebar  di berbagai tempat di Jawa Timur.  Aksi tersebut merupakan bentuk penghargaan dan apresiasi masyarakat Jawa Timur atas kerja keras  mantan Panglima TNi itu yg telah berpuluh tahun menjadi Jenderal Tani yg bercita-cita memakmurkan petani-petani kecil di pelosok desa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement