Selasa 26 Sep 2023 04:00 WIB

Warga Sambut Antusias Kereta Cepat Whoosh, tapi...

Minimnya stasiun pemberhentian masih menjadi kendala.

Rep: Eva Rianti / Red: Natalia Endah Hapsari
Penumpang bersiap menaiki Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) saat uji coba dari Jakarta menuju Bandung, di Stasiun Halim, Jakarta, Jumat (15/9/2023). PT KCIC (Kereta Cepat Indonesia China) menjalankan ujicoba operasional dengan penumpang tidak berbayar dengan total 8 perjalanan per hari dari Stasiun Halim ke Tegalluar dan kapasitas penumpang 2200 orang per hari dari tanggal 14 September hingga 30 September 2023.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Penumpang bersiap menaiki Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) saat uji coba dari Jakarta menuju Bandung, di Stasiun Halim, Jakarta, Jumat (15/9/2023). PT KCIC (Kereta Cepat Indonesia China) menjalankan ujicoba operasional dengan penumpang tidak berbayar dengan total 8 perjalanan per hari dari Stasiun Halim ke Tegalluar dan kapasitas penumpang 2200 orang per hari dari tanggal 14 September hingga 30 September 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dea (24 tahun), warga asli Bandung yang berdomisili di Jakarta mengaku antusias atas hadirnya Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dengan ragam kelebihannya. Namun, KCJB dinilai memiliki kekurangan, yakni berupa minimnya stasiun pemberhentian. 

Diketahui, ada empat stasiun pemberhentian KCJB, yakni Stasiun Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalalur. Tidak sampainya KCJB hingga ke Kota Bandung dinilai sebagai hal yang perlu dievaluasi pihak pengelola, Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC). 

Baca Juga

"Menurut saya, ini salah satu kekurangan KCJB, sebab stasiun pemberhentian yang masih minim," kata Dea kepada Republika, Senin (25/9/2023). 

Dea juga menyayangkan kurangnya sistem integrasi transportasi publik di sekitar stasiun pemberhentian KCJB. Hal itu bisa menjadi pertimbangan calon penumpang untuk memilih menggunakan KCJB. "Sistem integrasi dengan transportasi publik juga kurang terutama di Stasiun Tegalalur. Sehingga perlu effort lebih buat bisa menjangkau ke pusat Kota Bandung," tutur dia. 

Warga lainnya yang antusias dengan KCJB, Salim (80 tahun) juga menyoroti mengenai stasiun-stasiun pemberhentian KCJB. Menurutnya, alangkah lebih menarik jika KCJB menjangkau hingga Kota Bandung. 

"Sebenarnya sih perlu sampai Kota Bandung, tetapi saya dengar kan disambung ya. Dari situ (stasiun pemberhentian) mau disambung kereta yang kecil kayak LRT (light rail transit)," tutur dia. 

Salim berharap sistem terintegrasi itu bisa terealisasi. Sehingga para penumpang yang memilih menggunakan KCJB dari Jakarta ke Bandung tidak kerepotan untuk mobilitasnya dengan adanya kemudahan akses. Meski dia tetap mengharapkan KCJB bisa sampai ke Kota Bandung. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement