REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengentasan stunting, kesadaran hidup bersih, pentingnya menjaga organ reproduksi, dan kesehatan mental menjadi sejumlah isu yang penting di tengah masyarakat saat ini. Sebab itulah Campaign terus mengampanyekan upaya mengurangi kesenjangan akses kesehatan di berbagai lapisan masyarakat.
“Kami berupaya menumbuhkan kesadaran kesehatan yang sering terlupakan," ujar Engagement Lead Campaign, Ahmad Fathul Aziz, dalam siaran pers, Senin (25/9/2023).
Menurut dia, masyarakat kerap menomorduakan kesehatan mental. Kadang remaja putri tidak sadar bahwa kurangnya asupan gizi dapat menyebabkan stunting bagi bayinya kelak. Selain kedua hal itu, kata dia, masih banyak hal lain yang berpotensi mengganggu kesehatan.
"Aplikasi Campaign hadir sebagai solusi untuk mengurangi kesenjangan akses kesehatan di berbagai lapisan masyarakat,” kata dia.
Ahmad menjelaskan, dalam aksi bertajuk "Inclusive Health for All" kali ini pihaknya turut menggandeng Yayasan Dunia Lebih Baik (YDLB). Yayasan tersebut menyediakan donasi untuk dikonversi demi memberikan dampak baik bagi masyarakat membutuhkan.
Ahmad menyebut, terdapat lima kampanye kesehatan yang menjadi program kolaborasi kali ini. Masing-masing dari program itu diisi oleh sejumlah sosok, yaitu seorang pemerhati disabilitas Rezki Achyana, Seniman Doodle untuk kesehatan mental, Irwan Wantja dan komunitas sosial lain seperti Lentera Belajar Indonesia, IYD LC Tanah Papua, CISDI, AMSA-Indonesia, dan CERCIA.
“Kami bersatu untuk menciptakan perubahan positif dalam paradigma kesehatan di Indonesia,” jelas Ahmad.
Rezki Achyana, pemerhati disabilitas yang mendukung kampanye itu, memastikan aksi dilakukan akan sangat berarti bagi mereka yang belum bisa menikmati akses kesehatan yang inklusif. Terlebih, mereka yang ikut terlibat juga berdonasi tanpa mengeluarkan uang.
“Yang bikin aku terkesima, ternyata dengan upload foto aja, kita otomatis berdonasi tanpa mengeluarkan uang sama sekali,” kata Rezki.
Pada 10 September 2023, sebanyak 5.921 orang telah mendukung kampanye tersebut sehingga donasi yang berhasil terkonversi mencapai Rp 58.400.000. Donasi itu selanjutnya akan disalurkan kepada komunitas sosial untuk menjalankan kegiatannya demi meningkatkan kesehatan masyarakat.