Senin 25 Sep 2023 14:36 WIB

Dinkes Bantul Imbau Warga Waspadai ISPA di Musim Kemarau

Untuk mengurangi risiko ISPA, warga Bantul diminta pakai masker saat di luar ruangan.

Warga beraktifitas menggunakan masker (ilustrasi). Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengimbau masyarakat agar mewaspadai paparan penyakit ISPA.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Warga beraktifitas menggunakan masker (ilustrasi). Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengimbau masyarakat agar mewaspadai paparan penyakit ISPA.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengimbau masyarakat agar mewaspadai paparan penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) yang berpotensi terjadi pada musim kemarau yang berkepanjangan saat ini. Menurut Dinkes setempat, ISPA itu bisa menjangkiti semua golongan usia.

"Kami mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan dan menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan," kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Bantul, Samsu Aryanto, di Bantul, Senin (25/9/2023).

Baca Juga

Masyarakat juga diimbau untuk tidak menimbulkan faktor risiko yang memicu terjadinya ISPA. Penyebab kasus ISPA, kata dia, diantaranya perubahan iklim hingga musim kemarau berkepanjangan yang memicu polusi udara dan kemudian mengganggu sistem pernapasan masyarakat.

"Jangan melakukan pembakaran sampah sembarangan, yang itu juga sebenarnya sudah ada larangan dari pemerintah, karena asap pembakaran sampah juga bisa memicu mengganggu sistem pernapasan dan berujung pada timbulnya penyakit ISPA," katanya.

Pihaknya mencatat sebaran kasus ISPA di Bantul sejak Mei hingga September tahun ini angkanya fluktuatif. "Kalau dilihat sejak Mei 2023, maka kasus ISPA berjalan fluktuatif. Ada 6.400 kasus ISPA pada Mei, kemudian turun menjadi 5.600 kasus ISPA pada Juni," katanya.

Namun demikian, kata dia, kasus ISPA kembali meningkat dan menyentuh angka sebanyak 7.079 kasus pada Juli 2023, dan 10.300 kasus ISPA pada Agustus 2023. Kemudian ada sebanyak 7.700 kasus ISPA sejak 1 sampai 24 September 2023.

"Namun kami belum bisa memastikan apakah hingga akhir September ini tetap terjadi penurunan atau sebaliknya. Karena masih ada waktu sepekan lagi sampai akhir bulan," katanya.

Meski demikian pihaknya mengharapkan sebaran kasus ISPA di Kabupaten Bantul dapat berjalan landai. Dengam begitu, masyarakat tetap dapat beraktivitas seperti pada umumnya dengan selalu memperhatikan kondisi kesehatan dan upaya pencegahan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement