Senin 25 Sep 2023 08:47 WIB

Polisi Usut Bentrokan di Pasar Kutabumi Tangerang

Kapolresta sebut akan mengusut bentrokan di Pasar Kutabumi Tangerang.

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Bilal Ramadhan
Simulasi penanganan kerusuhan massa (ilustrasi). Kapolresta sebut akan mengusut bentrokan di Pasar Kutabumi Tangerang.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Simulasi penanganan kerusuhan massa (ilustrasi). Kapolresta sebut akan mengusut bentrokan di Pasar Kutabumi Tangerang.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kepala Polresta Tangerang Kombes Pol Sigit Dany Setiyono menegaskan, polisi akan menyelidiki peristiwa kerusuhan di Pasar Kutabumi, Kabupaten Tangerang, Banten, Ahad (24/9/2023) sore. Polisi juga mencari pihak yang bertanggungjawab atas insiden ini.

"Selanjutnya kami akan melakukan penyelidikan mendalam terhadap terjadinya peristiwa pidana sekaligus mencari pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap terjadinya tindak pidana dan motifnya," ujar Sigit, Ahad (25/9/2023).

Baca Juga

Lebih lanjut Sigit mengimbau kepada pihak-pihak yang terlibat dalam bentrokan itu untuk secara sukarela menyerahkan diri. Sigit memastikan, pihaknya akan melakukan penegakan hukum secara profesional.

Sementara itu, terkait kehadiran aparat kepolisian di peristiwa tersebut, Sigit menjelaskan petugas hadir sekitar 1 jam setelah peristiwa bentrokan. Hal ini, dia menambahkan, di saat yang aama hampir semua unsur pengamanan sedang fokus melakukan pengamanan pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak yang juga digelar pada Ahad. 

"Sehingga, pada saat terjadinya peristiwa, petugas memerlukan waktu untuk hadir ke lokasi," katanya.

Lebih lanjut Sigit mengeklaim situasi sudah terkendali dan normal. Dia memastikan, personel pengamanan akan berjaga agar masyarakat merasa aman dan nyaman. 

Sebelumnya, kericuhan terjadi di Pasar Kutabumi, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, Ahad (24/9/2023) sore. Sekelompok massa merusak kios para pedagang. Peristiwa ini terekam kamera hingga videonya beredar di beberapa grup WhatsApp jurnalis.

Dalam video yang diterima Republika, massa tersebut nampak merusak lapak para pedagang dengan batu hingga balok. Belum diketahui penyebab pasti daripada kericuhan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement