Ahad 24 Sep 2023 22:33 WIB

Kaesang Gabung PSI, Pengamat: Jokowi tak Ingin Anaknya Jadi Petugas Partai 

Keputusan Kaesang bergabung dengan PSI diyakini atas restu Jokowi.

Rep: Febryan A/ Red: Andri Saubani
Putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep (kedua kanan) didampingi istri Erina Gudono (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai menerima friendship card atau Kartu Tanda Anggota (KTA) Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Sumber, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (23/9/2023). Kaesang Pangarep resmi bergabung menjadi anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI) setelah menerima KTA yang diserahkan secara langsung oleh sejumlah petinggi PSI.
Foto: ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA
Putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep (kedua kanan) didampingi istri Erina Gudono (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai menerima friendship card atau Kartu Tanda Anggota (KTA) Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Sumber, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (23/9/2023). Kaesang Pangarep resmi bergabung menjadi anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI) setelah menerima KTA yang diserahkan secara langsung oleh sejumlah petinggi PSI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, meyakini Presiden Jokowi merestui Kaesang Pangerap bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) karena tak ingin putra bungsunya itu menjadi tokoh sentral partai. Jokowi diyakini tak ingin anaknya hanya menjadi "petugas partai" seperti dirinya. 

Jokowi diketahui merupakan kader PDI Perjuangan. Meski Jokowi merupakan pemimpin bagi ratusan juta penduduk Indonesia, PDIP tetap menyematkan status "petugas partai" kepadanya. Selain itu, Jokowi tidak diberikan jabatan di DPP PDIP. 

Baca Juga

Efriza menjelaskan, sebelum bergabung dengan PSI, Kaesang pasti bertukar pendapat dengan bapaknya. Komunikasi terkait politik merupakan hal lumrah di tengah keluarga elite politik, apalagi presiden. Lewat komunikasi tersebut, Jokowi akhirnya merestui Kaesang masuk PSI, meski dirinya kader PDIP. 

"Jokowi ingin anaknya (Kaesang) mengelola partai, tidak sekadar sebagai petugas partai," kata Efriza ketika dihubungi Republika dari Jakarta, Ahad (24/9/2023). 

 

Sebagai catatan, kini beredar isu bahwa PSI akan menetapkan Kaesang sebagai ketua umum mulai Senin (25/9/2023). Sekjen PSI Isyana Bagoes Oka belum merespons permintaan konfirmasi dari Republika terkait isu tersebut. 

Efriza menambahkan, Jokowi merestui Kaesang masuk PSI, bukan PDIP, demi kepentingan politik jangka panjang ke depan. Sebab, PSI selama ini loyal alias tegak lurus kepada Jokowi. Di sisi lain, PDIP tak memberikan peran sentral kepada Jokowi dalam menentukan arah kebijakan partai, termasuk ihwal pencapresan.

Lebih lanjut, kata Efriza, Jokowi merestui Kaesang masuk PSI, bukan PDIP demi kepentingan politik jangka panjang ke depan. Sebab, PSI selama ini loyal alias tegak lurus kepada Jokowi. Di sisi lain, PDIP tak memberikan peran sentral kepada Jokowi dalam menentukan arah kebijakan partai, termasuk ihwal pencapresan. 

"Jokowi juga sudah paham, ini (Kesang masuk PSI) adalah kesempatan dirinya mempunyai kekuatan politik lain setelah tidak lagi menjabat sebagai presiden. Jokowi setidaknya bisa berkontribusi dalam pemikiran maupun kerja politik di berbagai partai, tidak melulu dengan PDIP," ujar Dosen Ilmu Pemerintahan di Universitas Sutomo, Serang, Banten itu. 

Dalam kesempatan itu, Efriza juga meyakini bergabungnya Kaesang dengan PSI ini akan membuat pemilih loyal Jokowi mengalihkan dukungan. Sebagian pemilih Jokowi yang selama ini memilih PDIP dalam pemilihan legislatif diperkirakan akan beralih mendukung PSI pada Pileg 2024. Hal itu diyakini akan membuat PDIP jengkel. 

Kaesang resmi bergabung dengan PSI pada Sabtu (23/9/2023). Sejumlah petinggi PSI datang langsung ke kediaman Presiden Jokowi di Solo untuk menyerahkan kartu tanda anggota (KTA) kepada Kaesang. 

Elite PSI yang hadir mengaku sangat senang dengan bergabungnya putra bungsu Presiden Jokowi itu. Adapun Kaesang mengaku sudah meminta restu kepada bapak dan kakaknya, Jokowi dan Gibran, sebelum memutuskan bergabung dengan PSI. 

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement