Sabtu 23 Sep 2023 23:36 WIB

PPI Curug Tangerang Berkomitmen Cetak SDM Penerbang Berkualitas

SDM penerbang berkualitas diperlukan untuk industri penerbangan.

Ilustrasi penerbangan.
Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Ilustrasi penerbangan.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sekolah Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI), Curug, Kabupaten Tangerang, Banten berkomitmen untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) pilot terampil dan berkualitas yang bisa diterima oleh seluruh maskapai penerbangan di Tanah Air maupun Internasional.

"Pasca pandemi COVID-19, kita melakukan terobosan-terobosan baru. Salah satunya adalah dengan bekerjasama dengan kamar dagang Indonesia (Kadin) untuk bisa menyerap SDM lulusan PPI ke Jepang Aviasi Industri untuk menambah ilmu," kata Direktur PPI Curug Agustono di Tangerang, Sabtu (23/9/2023).

Baca Juga

Ia mengungkapkan, selain melakukan kerjasama dengan Jepang Aviasi Industri, pihaknya juga akan mengusulkan pelatihan bersama beberapa industri penerbangan sesuai program studi (prodi) yang ada di politeknik penerbangan Indonesia.

"Sehingga kita sebagai politeknik yang sudah diamanahkan oleh negara, dan itu statusnya sudah sama perguruan tinggi lainnya. Dimana tidak saja memberikan pendidikan pokasi yang diminta pemerintah tetapi dapat menciptakan SDM unggul," kata dia.

Sementara itu, Ketua Ikatan Alumni Curug (IAC), Elfi Amir menyampaikan sampai saat ini lulusan atau alumni dari lalu lintas udara ada sebanyak 1.650 orang alumni Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) tercatat belum terserap dunia kerja. Hal tersebut dampak dari pandemi COVID-19 yang melanda selama dua tauhu belakangan.

"Seperti Penerbang ada 123 orang, Teknik Listrik Bandara 218 orang, Teknik Navigasi Udara 423 orang, Teknik Pesawat Udara 177 orang, Lalulintas Udara 350 orang. Mereka ini masih belum tertampung karena dampak dari pandemi COVID-19," ungkapnya.

Ia menyatakan hal tersebut menjadi tantangan sebagai PPI. Bagaimana alumni Curug ini bisa ditampung dalam bekerja dan  ini masih menjadi PR (Pekerjaan Rumah).

"Sejatinya, dalam satu tahun itu kita (Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI), Red) biasanya meluluskan sebanyak 200 sampai 300 orang," imbuhnya.

Solusinya, sambungnya, pihaknya memberikan permohonan kepada maskapai yang dirumahkan saat pandemi COVID-19 ditarik kembali. Kemudian, merangkul dan bekerjasama dengan sejumlah stelholder agar dapat menampung lulusan PPI Curug.

"Airlines  yang lalu dirumahkan semuanya itu bisa ditarik kembali. Selain itu, bagi yang baru juga mohon sekiranya dapat tertampung, oleh karena itu saya menghimbau para stakeholders bisa membantu atau menampung," tuturnya.

Dia menegaskan, link and match (pendidikan dan dunia kerja) diharapkan bisa seimbang. Karena, saat awal PPI Curug ini berdiri 100 persen lulusannya tertampung dan saat ini memang ada problem namanya pola pembibitan.

"Saya melihat bahwa industri-industri penerbangan seperti AP (Angkasa Pura, Red) I dan II, Air Nav serta lainnya masih banyak peluang. Kita akan terus berusaha mencoba merangkul semuanya," pungkas Elfi Amir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement