REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting Pangi Syarwi Chaniago menyebut preferensi pemilih dalam Pemilihan Presiden 2024 cenderung lebih menyukai calon presiden yang memiliki gagasan perubahan sekaligus berkelanjutan. Pangi mengungkap, data terbaru Voxpol Center menunjukkan sebanyak 40,8 persen responden mengungkapkan keinginan mereka untuk memilih calon presiden yang akan melanjutkan dan memperbaiki program pemerintah saat ini.
Sementara itu, 27,8 persen responden menginginkan perubahan besar dalam program pemerintah. Sedangkan, 19,2 persen mendukung calon presiden yang akan melanjutkan program pemerintah saat ini.
"Hasil survei ini menggambarkan bahwa terdapat potensi dukungan pemilih yang cukup besar terhadap gagasan perubahan dan keberlanjutan," ujar Pangi dalam keterangannya, Jumat (22/9/2023).
Pangi mengatakan, dengan lebih dari 40 persen pemilih mendukung keberlanjutan dan perbaikan, maka potensi dukungan akan semakin besar jika kedua segmen ini digabungkan, yakni pemilih yang menginginkan keberlanjutan dan perbaikan ditambah dengan yang menginginkan perubahan.
"Itu artinya mayoritas pemilih 60,8 persen pada dasarnya menginginkan keberlanjutan dengan tetap mengharapkan adanya upaya perbaikan," ujarnya.
Karenanya, kandidat yang mampu menggarap segmen ini dengan baik memiliki potensi besar untuk memenangkan kompetisi Pilpres 2024. Pangi pun menyingung pendekatan yang diambil oleh bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan dan koalisinya dengan mengusung gagasan perubahan yang tidak merusak kebijakan sebelumnya dan sekaligus menawarkan inovasi serta keadilan dalam setiap kebijakan.
Menurutnya, pendekatan ini mencoba menjadi jawaban bagi pemilih yang menginginkan perubahan yang terencana sekaligus juga yang menginginkan adanya perubahan dan perbaikan yang berkelanjutan.
"Pilpres 2024 berpotensi menjadi pertarungan politik yang menarik dan penuh tantangan, di mana gagasan perubahan yang berimbang antara keberlanjutan perubahan dan inovasi akan menjadi salah satu tema sentral," ujarnya.