Rabu 20 Sep 2023 09:05 WIB

Musim Kemarau, Kemenhub: Waspadai Potensi Kebakaran Sekitar Bandara

Musim kemarau dan angin kencang dapat tingkatkan risiko kebakaran.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Pesawat mengisi penumpang sebelum terbang ke Bali di Bandara Frans Seda, Maumere, NTT, Kamis (22/9).
Foto: Republika/ Wihdan
Pesawat mengisi penumpang sebelum terbang ke Bali di Bandara Frans Seda, Maumere, NTT, Kamis (22/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengimbau masyarakat yang tinggal di dekat bandara untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, baik yang diakibatkan oleh musim kemarau maupun angin kencang hingga kecerobohan sejumlah orang yang tidak memikirkan bahaya dan dampaknya. Musim kemarau dan angin kencang dapat meningkatkan risiko kebakaran di daerah-daerah yang rentan. Terutama daerah yang masih memiliki lahan kosong di sekitar area bandara. 

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni mengatakan, beberapa kejadian kebakaran yang belakangan ini, terjadi baik secara alami maupun disengaja oleh oknum atau masyarakat yang tidak mengetahui bahayanya membakar sampah atau lahan di sekitar area bandara. Oleh karena itu, seluruh pihak perlu mengambil langkah-langkah pencegahan guna menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan.

Baca Juga

Ia mencontohkan seperti yang terjadi di Bandara Frans Seda Maumere di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, pada 17 September 2023. Sekitar pukul 10.30 WITA ditemukan titik api di luar area bandara berupa lahan pertanian penduduk, karena tiupan angin yang kencang menyebabkan kebakaran tersebut menyebar hingga masuk ke sisi udara.

Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PK-PPK) dibantu dengan unit lain kemudian melakukan pemadaman hingga api baru dapat dipadamkan sekitar pukul 14.30 WITA. Tidak ada operasional penerbangan yang terdampak akibat kebakaran tersebut. 

Sebelumnya, juga terjadi insiden kebakaran yang sama di Bandara Tunggul Wulung di Cilacap dan petugas PK-PPK sudah bertindak cepat dalam mengatasi kebakaran di bandara tersebut.

Kristi pun mengimbau agar masyarakat tidak membakar sampah atau lahan, terutama di sekitar area bandara. 

"Kebakaran akan cepat meluas karena sedang musim kemarau dan tiupan angin relatif kencang sehingga berpotensi mengancam keselamatan dan keamanan operasional penerbangan. Oleh karena itu, upaya pencegahan ini sangat penting untuk menjaga kondisi lingkungan yang aman dan kondusif."

Kristi mengingatkan untuk berhati-hati dalam menggunakan benda-benda yang berpotensi memicu kebakaran, seperti terutama puntung rokok dan korek api. Kemudian, pastikan benda tersebut benar-benar berada dalam kondisi padam dan dibuang di tempat yang aman. 

Jika masyarakat mengetahui atau melihat tanda-tanda kebakaran, agar dapat segera menghubungi petugas pemadam kebakaran atau nomor darurat setempat dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak bandara sehingga dapat membantu mencegah dampak yang ditimbulkan menjadi lebih luas.

"Kami berharap masyarakat dapat mematuhi himbauan ini dan berperan aktif dalam menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan. Dengan kerja sama dari semua pihak, kita dapat mengurangi risiko kebakaran dan melindungi operasional penerbangan serta lingkungan sekitarnya," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement