Selasa 19 Sep 2023 11:26 WIB

Politikus PKB Masih Lihat Adanya Peluang Dua Poros di Pilpres 2024

Pasangan AMIN siap untuk mendaftar ke KPU.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid
Foto: Republika/Thoudy Badai
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid menilai bahwa pemilihan presiden (Pilpres) 2024 bisa saja diikuti oleh dua poros saja. Namun, poros yang sudah pasti adalah Koalisi Perubahan yang mengusung pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar.

"Pasangan AMIN mengantisipasi semua kemungkinan, kemungkinannya kan tinggal dua, tiga poros atau dua poros. Saya pribadi melihatnya kayaknya tinggal dua poros pribadi ya ini," ujar Jazilul di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta.

Baca Juga

Ia tak ingin mengomentari siapa poros satu lagi selain Koalisi Perubahan, jika Pilpres 2024 hanya diikuti oleh dua pasangan capres-cawapres. Namun yang jelas, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera sudah menjadi satu poros yang solid untuk menghadapi kontestasi nasional mendatang.

Koalisi Perubahan juga masih membuka ruang komunikasi bagi partai politik lain yang ingin bergabung mengusung Anies-Muhaimin. Tegasnya, koalisinya sudah menutup peluang untuk bergabung dengan koalisi pengusung Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo.

"Jadi poros Perubahan itu sudah ada, tinggal mendaftar. Kalau besok pagi buka pendaftaran, kita buka, kita justru menunggu pasangan-pasangan yang lain," ujar Jazilul.

Ia pun mendorong koalisi lain untuk mengumumkan bakal capres-cawapres yang akan diusung, agar pendapatnya soal dua poros koalisi terbantahkan. Sebab, pasangan Anies-Muhaimin sudah siap mendaftar dan menghadapi Pilpres 2024.

"Yang jelas pasangan AMIN kalau untuk mendaftarkan bukan soal menguntungkan merugikan, kami sudah siap. Tolong diumumkan segera, jangan ditunda-tunda lagi," ujar Wakil Ketua MPR itu.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement