Senin 18 Sep 2023 21:59 WIB

Calon Pengantin Jadi Sasaran Penanganan Stunting Pemkab Bogor

Pemkab fokus tangani stunting di Bojonggede, Cibinong, Gunungputri, dan Cileungsi.

Peserta menggendong bayinya saat mengikuti edukasi pencegahan stunting bagi 1000 masyarakat Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (7/9/2023). Edukasi yang dilakukan Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) berkolaborasi dengan BKKBN tersebut digelar sebagai upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting pada balita guna mendukung program prioritas pemerintah dengan target nasional prevalensi stunting turun hingga 14 persen pada 2024.
Foto: ANTARAFOTO/Maulana Surya
Peserta menggendong bayinya saat mengikuti edukasi pencegahan stunting bagi 1000 masyarakat Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (7/9/2023). Edukasi yang dilakukan Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) berkolaborasi dengan BKKBN tersebut digelar sebagai upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting pada balita guna mendukung program prioritas pemerintah dengan target nasional prevalensi stunting turun hingga 14 persen pada 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BOGOR -- Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menetapkan calon pengantin hingga bayi di bawah usia lima tahun (balita) sebagai sasaran penanganan stunting di daerahnya.

"Sasaran audit kasus stunting terdiri dari calon pengantin, ibu hamil, ibu pascabersalin, baduta (bayi di bawah usia dua tahun) dan balita," ungkap Staf Ahli Bupati Bupati Bogor Bidang Pemerintahan, Politik, Hukum dan Kesejahteraan Rakyat  Makmur di Bogor, Senin (18/9/2023).

Baca Juga

Ia menjelaskan, dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, audit kasus stunting merupakan bagian dari rencana aksi nasional dalam strategi percepatan penurunan angka stunting.

Hasil diseminasi audit kasus stunting, kata dia, diharapkan menjadi pedoman penatalaksanaan penanganan kasus stunting dan pencegahan terjadinya kasus serupa. Selain itu, menurut dia, tersedianya data yang valid di tingkat desa dan kecamatan yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.

“Para camat dan kepala desa yang menjadi fokus audit kasus stunting pada tahun 2023, agar memprioritaskan pelaksanaan percepatan penurunan stunting di tingkat kecamatan dan desa,” ujar Makmur.

Bupati Bogor Iwan Setiawan menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, fokus melakukan penanganan stunting terhadap sekitar 16 ribu balita untuk mengejar target zero stunting di akhir tahun 2023. "Di Kabupaten Bogor kurang lebih tinggal 4,78 persen atau 16 ribu balita stunting," kata Iwan.

Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Bogor mendapatkan tambahan anggaran untuk penanganan stunting yang diperoleh dari lomba inovasi penanganan stunting di tingkat provinsi.

"Bogor itu juara satu, ya reward-nya diganjar Rp 24 miliar. Nah, ini kita udah punya modal awal, nanti ditambah lagi dari APBD kita," ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Bogor telah melakukan pemetaan terhadap 16 ribu balita stunting. Mereka mayoritas berada di empat kecamatan, yakni Bojonggede, Cibinong, Gunungputri, dan Cileungsi. Menurut Iwan, seluruh perangkat daerah Pemkab Bogor momfokuskan penanganan stunting di empat kecamatan tersebut secara bahu-membahu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement